4 Contoh Ibadah yang Rutin Dilakukan Malaikat

Malaikat rutin melakukan ibadah kepada Allah SWT

Antara Foto
Malaikat rutin melakukan ibadah kepada Allah SWT. Ilustrasi alam malaikat
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para malaikat adalah salah satu makhluk Allah SWT yang sangat taat beribadah. Para malaikat bertindak sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah SWT. 

Baca Juga

Para malaikat itu pun beribadah dengan berbagai macam cara. Seperti dikutip dari Islamweb, setidaknya ada empat contoh ibadah para malaikat:

Pertama, bertasbih. Para malaikat selalu berdzikir kepada Allah Swt, dan dzikir yang paling adalah kalimat tasbih. Seperti bertasbihnya malaikat Hamalatul Arasy kepada Allah,

الَّذين يحملون العرش ومن حوله يسبحون بحمد ربهم “Malaikat-malaikat yang memikul Arsy dan malaikat yang berada di sekeliling-Arsy bertasbih memuji Tuhannya” (QS Ghafir: 7). Begitu juga bertasbihnya para malaikat pada umumnya, Allah SWT berfirman:

والملائكة يسبحون بحمد ربهم “Dan para malaikat bertasbih memuji Tuhan Mereka” (QS Asy-Syuro: 5)

Kedua, bershaf-shaf, berdiri dan bersujud. Dari Jabir bin Samurah RA dia berkata: Rasulullah SAW bersabda:

أَلَا تَصُفُّونَ كَمَا تَصُفُّ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ رَبِّهَا  يُتِمُّونَ الصُّفُوفَ الْأُوَلَ وَيَتَرَاصُّونَ فِي الصَّفِّ “Mengapa kalian tidak berbaris sebagaimana malaikat berbaris di sisi Rabbnya?” Maka kami berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana malaikat berbaris di sisi Rabbnya?” Beliau bersabda, “Mereka menyempurnakan barisan awal dan saling menempel satu sama lainnya dalam barisan.” (HR Muslim).

Dan Allah SWT menyebutkan tentang malaikat dalam Alquran: وَإِنَّا لَنَحْنُ الصَّافُّونَ “Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah Allah).” ( QS As-Saffat: 165).

Dalam hadits sahih riwayat Imam At-Thahawi dalam Musykilul Atsar dan Riwayat Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir dalam Hakim Ibnu Hizam berkata:

بينما رسول الله صلى الله عليه وسلم في أصحابه إذ قال لهم : "أتسمعون ما أسمع؟" . قالوا : ما نسمع من شيء ، قال : "إني لأسمع أطيط السماء ، وما تلام أن تئط ، ما فيها موضع شبر إلا عليه ملك ساجد أو قائم

Rasulullah berkata kepada kami (para sahabat): “Apakah engkau mendengar seperti yang saya dengar? Mereka menjawab, “Kami tidak mendengar sesuatu apapun.”

 Lalu Nabi bersabda, “Saya mendengar rintihan langit (karena keberatan), dan langit berhak merintih, tidaklah terdapat jarak satu jengkalpun dilangit melainkan diatasnya terdapat malaikat yang sujud atau berdiri. (hal ini karena banyaknya para malaikat)”. (HR Al- Bazzar dan Ath-Thabrani). 

 

Ketiga, berhaji. Para malaikat disediakan Kabah yang terdapat di langit ketujuh agar mereka bisa melakukan ibadah haji. Ka’bah tersebut diberi nama “Baitul Ma’mur”.

Dan Allah bersumpah adanya Baitul Ma’mur tersebut, sebagaimana disebutkan dalam Alquran: والبيت المعمور “Demi Baitul Ma’mur” (QS At-Thur: 4)

Imam Ibnu Katsir dalam dalam tafsirnya menafsirkan ayat tersebut dengan sebuah hadits sahih riwayat “Ash-Shahihain” (Bukhari dan Muslim]. Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda didalam hadits Isra, setelah Nabi muhammad melewati langit ketujuh:

ثمّ رفع بي إلى البيت المعمور، وإذا هو يدخله كل يوم سبعون ألفاً، لا يعودون إليه آخر ما عليهم “Kemudian diangkatlah aku sampai ke Baitul Ma’mur, ternyata di sana dimasuki oleh malaikat setiap harinya sebanyak 70 ribu malaikat, dan jika mereka telah keluar, maka mereka tidak akan kembali lagi (ke Baitul Makmur).”

Keempat, menampakkan rasa khauf dan khasyah kepada Allah. Ketika seseorang mengetahui begitu besar malaikat di sisi Tuhannya, yang mana mereka senantiasa mengagungkan kepada Allah, merasa sangat takut kepada Allah, sebagaimana dalam Aquran, Allah SWT berfirman tentang mereka:

وهم من خشيته مشفقون “Dan mereka (para Malaikat) berhati-hati karena takut kepada Rabb mereka.” (QS al-Anbiya’: 28). Dan Allah SWT berfirman:

خَافُونَ رَبَّهُم مِّن فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ “Mereka takut kepada Tuhan yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).” (QS an-Nahl: 50).

Dan dijelaskan pula tentang rasa takut yang sangat tinggi kepada Tuhan mereka, sebagaimana yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda:

إذا قضى الله الأمر في السماء ضربت الملائكة بأجنحتها خضعاناً لقوله كالسلسلة على صفوان “Apabila Allah menetapkan suatu perkara di langit maka para malaikat mengepakkan sayap-sayap mereka karena tunduk kepada firman-Nya, seperti rantai yang berada di atas batu besar (karena rasa takutnya mereka pada Tuhannya).”

Ali dan yang lainnya berkata bahwa hal itu sebagaimana firman Allah: “Tatkala mereka telah merasa stabil (tenang), mereka berkata; ‘Apa yang difirmankan Rabb kita? ‘ mereka menjawab; ‘Al Haq, dan Dia Mahatinggi lagi Mahabesar’.”

 

Sumber: islamweb 

 
Berita Terpopuler