Pemkot Siap Dukung Pariwisata Virtual Surabaya

Wisata virtual berguna pertahankan minat liburan wisatawan.

Antara/Didik Suhartono
Salah satu sudut Kota Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya siap mendukung wisata virtual selama pandemi Covid-19.
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya siap mendukung wisata virtual selama pandemi Covid-19. Wisata virtual akan digelar para influencer dan konten kreator guna mempromosikan program dan potensi yang ada di Ibu Kota Provinsi Jatim itu.

Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, di Surabaya, Kamis (11/3), mengatakan pada saat mengumpulkan para influencer dan konten kreator di rumah dinasnya beberapa hari lalu, ada usulan wisata virtual. "Pada intinya kami dari pemkot siap mendukung keinginan dan kebutuhan mereka untuk mempromosikan Surabaya," katanya.

Menurut dia, wisata virtual adalah cara untuk mempertahankan minat wisatawan pada suatu tujuan selama pandemi. Hal ini, lanjut dia, juga dapat menghasilkan pendapatan untuk industri, seperti untuk pemandu wisata dan toko suvenir.

Pariwisata virtual dirancang untuk tidak menggantikan pariwisata konvensional, tapi untuk menjaga minat wisatawan selama pandemi. Sehingga ketika situasi membaik mereka akan tertarik untuk kembali berwisata.

Armuji mengatakan tidak perlu harus repot memesan tiket transportasi dan akomodasi penginapan, para penikmat wisata petualangan cukup bermodalkan komputer atau laptop maupun ponsel pintar yang terhubung dengan internet serta mengunduh aplikasi Zoom. Ia mengaku sengaja mengumpulkan influencer dan konten kreator di Surabaya untuk membantu dan berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya dalam mensosialisasikan protokol kesehatan (prokes), vaksin dan lainnya.

Selain itu, kata dia, juga mempromosikan pariwisata dan UMKM di Surabaya, sehingga perekonomian di Surabaya akan tetap jalan meskipun di tengah pandemi. Menurutnya, para anak muda ini memiliki potensi yang harus digali untuk memberikan konstribusi pada pembangunan Surabaya. "Mereka ini pasti lebih mengetahui tentang hal-hal yang kekinian, sehingga mereka ini tidak boleh disetop, tapi harus diberikan ruang gerak untuk bisa berekspresi," ujarnya.



Baca Juga

 
Berita Terpopuler