Meneladani Nabi dalam Misi Perjalanan Suci

Dalam konteks kekinian, pelajaran yang dapat diambil dari Isra' Miraj itu masih ada.

funfurl.com
Isra dan Miraj (ilustrasi).
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Agung Wijayanto, Presiden Direktur Laznas LMI

Baca Juga

Isra’ Miraj tahun ini bertepatan pada hari Kamis, 11 Maret 2021 atau 27 Rajab 1442 H. Setiap momentum peringatan Isra’ Miraj, kisah tentang kebesaran Nabi Muhammad saw selalu diceritakan ulang, didongengkan, dan diwariskan dari generasi ke generasi. 

Dalam sirah nabawiyah, diceritakan bahwa kisah Isra’ Miraj bermula dari suatu malam, ketika Nabi Muhammad saw mengunjungi Ka’bah. Sampai ke Ka’bah, rasa kantuk tiba-tiba menyergap hingga terlelap. Saat tertidur itulah, malaikat Jibril membangunkan nabi Muhammad SAW, hingga 3 kali.

Setelah terbangun, Nabi Muhammad saw diajak naik Buraq, kuda bersayap putih susu. Dengan kendaraan Buraq inilah Nabi Muhammad saw dan Malaikat Jibril terbang, melintasi bisingnya angin malam. Dikisahkan bahwa hanya dalam waktu sekejab, Nabi Muhammad saw sudah sampai di Baitul Maqdis, Yerusalem. 

 

Dari Baitul Maqdis, Nabi Muhammad saw. melakukan miraj, melampaui ruang dan waktu, melintasi tujuh langit, dan bertemu dengan beberapa nabi terdahulu, yaitu Nabi Adam AS di langit pertama, Nabi Isa AS di langit kedua, Nabi Yusuf AS di langit ketiga, Nabi Idris AS di langit keempat, Harun di langit kelima, Nabi Musa AS di langit keenam, dan Nabi Ibrahim AS di langit ketujuh. 

Nabi Muhammad SAW akhirnya tiba di sidratul muntaha, simbol puncak pengetahuan yang mungkin dicapai oleh makhluk. Segala sesuatu di atasnya adalah misteri tersembunyi yang hanya diketahui oleh Allah semata. 

Kisah ini digambarkan dalam Surah an-Najm:16-18, "(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya, penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar."

 

Hikmah Misi Suci untuk Hidup Masa Kini

Dalam konteks kekinian, pelajaran yang dapat diambil dari Isra' Miraj itu masih ada. Kisah itu lahir, secara pribadi, untuk Nabi Muhammad saw. Namun, secara umum, untuk seluruh manusia, khususnya umat Islam, di dunia.

Hikmah Isra' Miraj itu saya membaginya, sedikitnya ada tiga hal:

1. Turunnya Perintah Salat

Nabi Muhammad saw, setelah peristiwa Isra' Miraj, mendapat perintah dari Allah berupa kewajiban salat. Melalui bekal ini, kesempurnaan Nabi Muhammad saw sebagai nabi sekaligus rasul, menjadi pasti. Juga sebagai nabi penutup dari para nabi, menjadi bukti.   

Allah memberikan kewajiban salat itu juga pada hakikatnya adalah kebutuhan mutlak untuk mewujudkan manusia seutuhnya, kebutuhan yang tidak hanya meliputi akal pikiran, tetapi jiwa manusia. Salat menjadi pintu gerbang yang menghubungkan manusia dengan Allah. Salatlah menjadi pembeda antara manusia yang beragama Islam, dan juga manusia yang beragama non-Islam. 

Di lain sisi, Isra’ Miraj menjadi tantangan bagi umat Islam dalam meyakini agama dan jalan hidup mereka secara menyeluruh. Percaya atau tidaknya seseorang terhadap peristiwa ini tidak berpengaruh pada Allah dan ajaran-Nya. 

Namun, orang yang mendapatkan hikmah akan lebih dalam keyakinannya kepada Allah. Salat menjadi ibadah yang pokok dalam Islam. Ibadah spiritual ini hubungannya langsung dengan Allah. Sebaik apapun amal perbuatan, namun jika tidak diimbangi dengan salat, maka tidak ada artinya.

 

 

 

2. Misi Membantu Manusia

Saat dari Makkah menuju Baitul Maqdis, Yerussalem, Nabi Muhammad naik Buraq itu digambarkan sebagai perjalanan lurus ke depan (horizontal), baru setelahnya lurus ke atas (vertikal) menuju sidrotul muntaha. Hal ini menjadi landasan jika umat manusia tidak hanya diwajibkan beribadah kepada Allah (habluminallah), namun juga harus membantu antar sesama (Habluminannas). 

Di tengah kondisi pandemi Corona ini, kemiskinan, pengangguran, semakin banyak dan jumlahnya kian hari kian meningkat. Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat, pandemi Corona membawa dampak yang luar biasa terhadap 29,12 juta penduduk usia kerja, dimana 2,56 juta penduduk menjadi pengangguran. 

Adapun persentase penduduk miskin pada September 2020 sebesar 10,19 persen, meningkat 0,41 persen poin terhadap Maret 2020 dan meningkat 0,97 persen poin terhadap September 2019.

Refleksi Isra' Miraj ini, masyarakat yang kesusahan perlu dibantu oleh masyarakat yang mampu. Alqur’an juga sering menggandengkan perintah salat dan perintah zakat. Sedikitnya ada 24 tempat ayat Alqur’an menyebut salat dan zakat secara beriringan.

Shalat dan zakat adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya merupakan bentuk ketertundukan kepada Allah. Shalat sebagai bentuk bukti cinta, zakat sebagai bukti syukur atas bukti cinta melalui Shalat.Zakat tersebut sebagai refleksi atas membantu antar sesama. 

 

 

 

 

3. Kabar Gembira dari Kesedihan

Kita tahu bersama, Nabi Muhammad saw pada periode Mekkah baru memiliki pengikut (sahabat) sedikit. Dakwah yang disampaikan juga selalu mendapatkan rintangan dan halangan dari kaum kafir Mekkah. Tak jarang Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya mendapatkan intimidasi, diskriminasi, bahkan embargo. 

Nabi semulia Nabi Muhammad SAW dilanda kesedihan dan duka yang mendalam, tatkala pada tahun yang sama, paman yang merawat dan melindunginya sejak kecil, yakni Abu Thalib dan Khadijah sebagi istri tercinta Nabi tutup usia. 

Allah SWT tidak akan memberi cobaan kepada hamba-NYA dengan cobaan yang di luar batas kemampuan manusia. Di tengah kabut kepedihan dan kesedihan yang melanda Rasulullah SAW, Allah mengajak Nabi yang pada saat itu berusia 50 tahun untuk refreshing sejenak lewat cara ‘merekreasikan’ Nabi Muhammad dari Masjid al-Haram Mekkah menuju Baitul Maqdis, dengan menaiki Buraq.

Selain itu, setelah Nabi Muhammad saw menempuh perjalanan ke langit, Allah ingin memberi gambaran kepada Nabi Muhammad saw terkait balasan keyakinan kepada Allah. Dalam hal ini, Allah memberikan hadiah Nabi Muhammad saw berapa ibadah salat yang juga diperuntukkan kepada seluruh manusia.

Kesedihan kita hari ini, betapapun, masalah kita hari ini, berapapun, yakinlah bahwa Allah akan menolong dan memberi jalan keluar yang terbaik. Hal yang terpenting adalah selalu yakin bahwa Allah akan menolong disaat yang tepat.

 

 
Berita Terpopuler