5 Cara Bangsa Jin Celakai Umat Manusia 

Bangsa jin juga bisa mencelakai umat manusia dengan caranya

Pixabay
Bangsa jin juga bisa mencelakai umat manusia dengan caranya. Ilustrasi alam jin
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Tak hanya manusia, jin juga bisa mencelakai umat manusia. Bagaimana cara bangsa jin membahayakan manusia?  

Ada banyak cara jin merugikan manusia dengan berbagai cara, di antaranya adalah sebagaimana dilansir dari islamweb berikut ini:   

Pertama, masuk ke dalam tubuh manusia. Dalam surat Al-Baqarah ayat 275 disebutkan: 

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.”

Kalimat ini sangat jelas maksudnya berdirinya seperti orang yang kemasukan setan, badannya seperti lumpuh, kemudian dia akan menjadi orang gila. Ibnu Taimiyah mengatakan:  

  ثبوت الجن ثابت بكتاب الله وسنة رسوله واتفاق سلف الأمة وأئمتها ، وكذلك دخول الجني في بدن الإنسان ثابت باتفاق أئمة أهل السنة والجماعة   

“Adanya jin adalah perkara yang ditetapkan dalam kitab Allah dan Sunnah NabiNya, serta disepakati  para salaf dari umat ini dan para ulamanya, demikian juga dengan jin yang merasuki badan manusia adalah hal yang disepakati para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah.” 

Abdullah bin Imam Ahmad pernah bertanya kepada ayahnya, “Sesungguhnya ada beberapa orang yang berpendapat, bahwa jin tidak bisa masuk ke badan manusia.” 

Kemudian Imam Ahmad menjawab, “Wahai anakku, mereka dusta. Jin itulah yang berbicara dengan lisan orang yang dirasuki.” 

Ibnu Taimiyyah kemudian menjelaskan mengenai apa yang disampaikan Imam Ahmad bahwa apa yang disampaikan Imam Ahmad adalah masalah yang terkenal di masyarakat. Orang yang kerasukan berbicara dengan bahasa yang tidak bisa dipahami maknanya.  

Terkadang dia dipukul sangat keras, andaikan dipukulkan ke onta, pasti akan menimbulkan sakit. Meskipun demikian, orang yang kesurupan tidak merasakan pukulan dan tidak menyadari ucapan yang dia sampaikan. 

Sedangkan orang yang menyaksikan kejadian kesurupan, dia akan mendapatkan kesimpulan yang meyakinkan bahwa yang bicara dengan lidah manusia dan yang menggerakkan badannya adalah makhluk lain, selain manusia. 

Ibnu Taimiyyah juga menegaskan bahwa ulama sepakat jin bisa merasuki tubuh manusia. Tidak ada satupun ulama Islam yang mengingkari jin bisa masuk ke badan orang yang kesurupan dan lainnya. Orang yang mengingkari hal ini dan mengklaim bahwa syariat mendustakan anggapan jin bisa masuk ke badan manusia, berarti dia telah berdusta atas nama syariah. Karena tidak ada satupun dalil syariat yang membantah hal itu. 

Selanjutnya, Ibnu Taimiyyah juga menjelaskan sebab terjadinya kesurupan. Jin yang merasuki manusia bisa saja terjadi karena dorongan syahwat atau hawa nafsu atau karena jatuh cinta. Sebagaimana yang terjadi antara manusia dengan manusia. 

Bisa juga terjadi karena kebencian atau kezaliman (yang dilakukan manusia), misalnya ada orang yang mengganggu jin atau jin mengira ada seseorang yang sengaja mengganggu mereka, baik dengan mengencingi jin atau membuang air panas ke arah jin atau membunuh sebagian jin, meskipun si manusia sendiri tidak mengetahuinya.  

Namun jin juga bodoh dan zalim, sehingga dia membalas kesalahan manusia dengan kezaliman melebihi yang dia terima. Terkadang juga motivasinya hanya sebatas main-main atau mengganggu manusia, sebagaimana yang dilakukan orang jelek di kalangan manusia.

Kedua, Jin melukai manusia melalui penyakit ain. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Ummu Salamah RA:

عن أم سلمة رضى الله تعالى عنها أن النبي صلى الله عليه وسلم رأى في بيتها جارية في وجهها سفعة فقال استرقوا لها

Dari Ummi Salamah,  bahwasannya Nabi melihat di dalam rumah seorang anak perempuan yang di wajahnya terdapat Suf’ah. Maka beliau bersabda : “Padanya ada pengaruh akibat pandangan (al-‘ain). Ruqyah-lah dia ! 

Saf’ah adalah tanda dari setan. Dikatakan pula bahwa dia adalah satu pukulan darinya, yaitu cekungan hitam atau kuning di wajahnya. 

Ketiga, ikut dalam urusan manusia seperti ikut makan dan minum. Dari Jabir, Rasulullah berkata: 

إن الشيطان يحضر أحدكم عند كل شيء، حتى يحضره عند طعامه، فإذا سقطت لقمة أحدكم فليأخذها، وليمط ما كان بها من أذى وليأكلها ولا يدعها للشيطان، فإذا فرغ فليلعق أصابعه، فإنه لا يدري في أي طعامه البركة

“Sesungguhnya setan akan mendatangi salah seorang diantara kalian setiap saat,  hingga dalam masalah makan Apabila suapan makanan salah seorang diantara kalian jatuh , ambillah kembali lalu buang bagian yang kotor dan makanlah bagian yang bersih Jangan dibiarkannya dimakan setan, apabila telah selesai hendaklah dia jilati jari- jemarinya . Karena dia tidak tahu makanan mana yang membawa berkah.” (HR Muslim).

Keempat, jin menyakiti bayi sesaat setelah lahir. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abu Hurairah RA: 

قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ بَنِي آدَمَ مَوْلُودٌ إِلَّا يَمَسُّهُ الشَّيْطَانُ حِينَ يُولَدُ فَيَسْتَهِلُّ صَارِخًا مِنْ مَسِّ الشَّيْطَانِ غَيْرَ مَرْيَمَ وَابْنِهَا ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Abu Hurairah berkata; “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada seorang pun dari anak keturunan Adam yang dilahirkan kecuali dia disentuh oleh setan saat dilahirkan, maka dia akan berteriak (menangis dengan keras) karena sentuhan setan tersebut kecuali Maryam dan anaknya”.  Kemudian Abu Hurairah RA, membaca firman Allah, Ali 'Imran : 36

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَىٰ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ ۖ وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Maka ketika melahirkannya, dia berkata, "Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan." Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. "Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak-cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk.” 

Tangisan bayi pada saat itu menandakan adanya rasa sakit akibat sentuhan setan dan saat itu merupakan awal penguasaan setan atas diri anak Adam seperti yang telah dikemukakan Imam Al Qurthubi. 

Kelima, Jin menyebabkan penyakit anak-anak Adam, terutama wabah. Ini sebagaimana ditegaskan Abu Musa Al-Asy'ari RA:  

عن أبي موسى الأشعري - رضي الله عنه - قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم فناء أمتي بالطعن والطاعون قالوا: يا رسول الله هذا الطعن قد عرفناه، فما الطاعون ؟ قال: وخز أعدائكم من الجن، وفي كلٍّ شهادة  

Abu Musa Al Asy'ari mengatakan bahwa Rasulullah bersabda : "Kebinasaan umatku ada pada saling menyakiti dan taun.” Merek berkata, “Saling menyakiti (tha’n) kita sudah tahu, lalu apa taun? Rasul berkata, " Yaitu tikaman dari musuh-musuh kalian dari golongan jin dan keduanya adalah dihitung kesyahidan.” 

Dikisahkan Ahmad Ibnu al-Athir berkata, “Tusukan adalah tusukan yang tidak dapat ditembus. Mengenai wabah, Ibnu Sina menejelaskan wabah adalah zat beracun yang menyebabkan tumor fatal yang tidak terjadi kecuali di bagian tubuh yang lunak dan sebagian besar di bawah ketiak, atau di belakang telinga, atau pada bagian depan hidung.

Penyebabnya adalah darah busuk yang cenderung membusuk dan rusak. Sehingga terjadi muntah, mual, sinkop dan jantung berdebar-debar.”

 

Sumber: islamweb  

 
Berita Terpopuler