Bertemu Tokoh Syiah Irak, Paus Tekankan Persahabatan

Paus bertemu sekitar 40 menit dengan pemimpin Syiah Irak.

AP / Andrew Medichini
Paus Fransiskus disambut oleh Presiden Irak Barham Salih, di sebelah kanan, di Istana Kepresidenan Baghdad, Irak, Jumat, 5 Maret 2021. Paus Fransiskus telah tiba di Irak untuk mendesak jumlah umat Kristen yang semakin berkurang di negara itu untuk tetap tinggal dan membantu membangun kembali negara itu setelah bertahun-tahun perang dan penganiayaan, mengesampingkan pandemi virus corona dan masalah keamanan.
Rep: Umar Mukhtar Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Paus Fransiskus bertemu dengan pemimpin spiritual Muslim Syiah di Irak, Ayatollah Ali Al-Husayni Al-Sistani di Najaf, Irak, pada Sabtu (6/3) pagi ini. Dalam pertemuan tersebut, Paus menekankan pentingnya persahabatan, saling menghormati, dan dialog antarkomunitas agama.

Kantor Press Takhta Suci, dalam sebuah pernyataan, menyampaikan, selama kunjungan kehormatan yang berlangsung sekitar empat puluh lima menit itu, Paus menyoroti soal hubungan persahabatan antarumat beragama di berbagai negara.

"Bapa Suci menekankan pentingnya kerja sama dan persahabatan antarumat beragama untuk berkontribusi, melalui penanaman saling menghormati dan dialog, demi kebaikan Irak, wilayah, dan seluruh keluarga manusia," kata dia seperti dilansir dari Vatican News, Sabtu (6/3).

Baca Juga

Pertemuan dengan Al-Sistani adalah kesempatan bagi Paus untuk berterima kasih kepada Al-Sistani karena telah melakukan pembicaraan bersama dengan komunitas Syiah untuk membela kelompok yang paling rentan dan teraniaya di tengah kekerasan. Termasuk juga di tengah kesulitan besar dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, penting juga untuk menegaskan kesucian hidup manusia dan persatuan rakyat Irak. Dalam pertemuan itu, Paus menyatakan dia terus berdoa agar Tuhan memberikan masa depan kedamaian dan persaudaraan untuk tanah tercinta Irak, untuk Timur Tengah dan untuk seluruh dunia.

Paus Fransiskus tiba di Baghdad, Irak, pada Jumat (5/3). Kunjungannya ke negara tersebut dinilai yang paling berbahaya sejak dia menduduki Takhta Suci Vatikan. Dia tiba di Bandara Internasional Baghdad sekitar pukul 14.00 waktu setempat, dengan menggunakan pesawat Alitalia. Selain rombongan dan petugas keamanan, sekitar 75 wartawan turut ikut bersamanya di pesawat tersebut.

"Saya merasa senang bisa melakukan perjalanan lagi," kata Paus sebagaimana dilansir dari laman Al Arabiya. Komentarnya menyinggung pandemi Covid-19 yang telah mencegahnya bepergian.

Perjalanan ke Irak adalah yang pertama di luar Italia sejak November 2019. "Ini adalah perjalanan simbolik dan ini adalah tugas terhadap tanah yang telah menjadi martir selama bertahun-tahun," ujar Paus.

 
Berita Terpopuler