Ini Alur Vaksinasi Covid-19 untuk 21,5 Juta Lansia

Lansia terlebih dahulu mendaftar daring atau instansi untuk dapat vaksinasi Covid-19

REPUBLIKA
Sejumlah warga lanjut usia (lansia) di lingkungan Kelurahan Sunter Jaya nampak melakukan registrasi ulang untuk pendaftaran vaksinasi covid 19 di SD Negeri 01, 03 dan 05 Sunter Jaya Jakarta Utara, Kamis (4/3). Warga lansia sangat antusias untuk mendapatkan vaksinasi Covid 19 ini. Foto: darmawan/republika.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak 21,5 juta kelompok lanjut usia (lansia) jadi sasaran vaksinasi Covid-19 tahap dua sejak 17 Februari 2021 lalu. Lansia harus mendaftarkan diri lewat situs yang disiapkan Kemenkes secara dalam jaringan (daring) yang diharapkan Juni 2021 mendatang harus selesai.

Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir menjelaskan, di tahap kedua vaksinasi Covid-19, pemerintah akan memberikan vaksinasi pada 36,5 juta warga, dan 21,5 juta jiwa diantaranya merupakan penduduk kategori lansia atau yang berusia diatas 60 tahun. 

"Oleh karena itu, kami gencar-gencarnya melakukan vaksinasi pada lansia sehingga target vaksinasi bisa dipenuhi. Maksimal pada Juni 2021 sudah harus selesai," ujarnya saat mengisi konferensi virtual bertema Bibir Covid bertema Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia, Kamis (4/3).

Dia menjelaskan, para orang tua ini harus melakukan pendaftaran secara daring atau bisa juga melalui instansi atau organisasi dimana tempat dulu dia bekerja. Kemudian dsetelah mendaftar, dia melanjutkan, ada notifikasi lewat online kepada lansia tersebut yang memberikan jawaban dimana dan jam berapa serta kapan dilakukan vaksinasi. 

Setelah itu lansia datang ke tempat vaksinasi dan akan melalui empat meja. Kadir menyebutkan meja pertama adalah pendaftaran dan lansia menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP), namun jika tidak sesuai dengan yang tercantum maka lansia ini diarahkan ke meja 1B yaitu verifikasi data.

Berikutnya setelah pendaftaran akan masuk ke meja dua yang memakan waktu yang lama karena dilakukan skrining. Kadir menambahkan, jawaban yang sudah diisi dalam formulir akan kembali ditanyakan petugas, kemudian dilakukan wawancara, mulai dari kondisi kesehatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan tensi, pemeriksaan suhu dan sebagainya kemudian ada skrining kerentanan dan apabila layak dilakukan vaksinasi. 

Setelah itu lansia masuk di meja 3 yaitu vaksinasi dilakukan dan tidak akan memakan waktu yang lama karena  umumnya 1 menit sudah selesai. 

Usai dari meja 3, dia menambahkan, observasi dilakukan di meja 4 adalah pencatatan dan pengawasan. 

"Apa yang harus diawasi adalah kalau terjadi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau terjadi reaksi lanjutan setelah vaksinasi. Biasanya observasi dijalanibselama 30 menit karena sertifikat vaksin tidak akan keluar sebelum 30 menit, sistemnya sudah dikunci," ujarnya.

Untuk semakin memudahkan vaksinasi, ia menyebutkan Kemenkes bekerja sama dengan aplikasi kesehatan Halodoc dan aplikasi transportasi Gojek meluncurkan vaksinasi drive thru untuk kelompok senja. Ia menjelaskan, orang tua dijemput naik mobil dan tanpa turun dari mobil dilakukan pemeriksaan pendaftaran, vaksinasi, tetap dalam mobil selama 30 menit observasi, kemudian jika tak ada reaksi baru diizinkan kembali ke tempat. 

 

"Alurnya tidak berbeda dengan profesi yang lain yang juga menerima vaksinasi, termasuk juga tenaga kesehatan baru-baru ini," katanya. 

 
Berita Terpopuler