Korea Selatan Ajak Jepang Selesaikan Masalah Lewat Dialog

Hubungan diplomatik Korsel dan Jepang berada pada titik terendah

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Senin (1/3) mengajak Jepang untuk menyelesaikan semua masalah bilateral melalui dialog.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Senin (1/3) mengajak Jepang untuk menyelesaikan semua masalah bilateral melalui dialog.

Baca Juga

Dalam pidatonya pada Hari Pergerakan Kemerdekaan, Moon mengatakan negaranya tidak akan berhenti mendesak untuk kerja sama yang lebih erat dengan Jepang.

"Pemerintah kami siap untuk duduk bersama pemerintah Jepang kapan saja dan berdialog," kata Moon seperti dikutip Kantor Berita Yonhap.

Dia menambahkan bahwa langkah itu juga akan membantu kemitraan trilateral dengan Amerika Serikat. Moon mengatakan dia yakin bahwa negara-negara tetangga dapat menyelesaikan masalah yang tertunda terkait dengan sejarah bersama dengan bijaksana jika mereka berbagi ide dengan menempatkan diri pada posisi masing-masing.

Hubungan diplomatik antara kedua negara berada pada titik terendah selama setahun terakhir setelah pengadilan Korea Selatan memerintahkan perusahaan Jepang untuk memberi kompensasi kepada korban kerja paksa kolonial Jepang. Keputusan itu ditolak oleh Tokyo, yang menyatakan bahwa semua klaim terkait dengan 35 tahun kekuasaannya atas Semenanjung Korea telah diselesaikan berdasarkan perjanjian bilateral 1965.

Menurut Jepang, masalah "wanita penghibur" juga sudah diselesaikan melalui perjanjian 2015 dengan, di mana Tokyo membayar 9,1 juta dolar AS untuk pendirian yayasan yang didedikasikan untuk mendukung korban perbudakan seks di masa perang. Para korban, yang secara halus diberi label "wanita penghibur", mengajukan kasus tersebut pada 2013 dan sidang pertama digelar pada April 2020. Namun, Korea Selatan membubarkan yayasan itu tahun lalu dengan alasan bahwa kesepakatan yang ditandatangani selama masa jabatan Presiden Park Geun-hye "sangat cacat".

Tindakan tersebut membuat marah Tokyo, yang memandang perjanjian itu sebagai keputusan final dan tidak dapat diubah.

"Kerja sama bilateral akan membantu kedua negara, stabilisasi dan kemakmuran bersama di Asia Timur Laut dan juga akan membantu kerja sama trilateral antara Korea Selatan, AS dan Jepang," katanya.

Dia juga meyakinkan Tokyo bahwa negaranya akan bekerja sama untuk menyukseskan Olimpiade Tokyo, yang rencananya akan berlangsung akhir tahun ini.

Hubungan Korea Selatan-Korea Utara

 

Selama pidatonya, Moon juga berjanji untuk melanjutkan upaya denuklirisasi Korea dan perdamaian abadi. Dia menegaskan kembali prinsip tiga poin dalam hubungan antar-Korea: tidak ada toleransi untuk perang, jaminan keamanan timbal balik dan kesejahteraan bersama.

Presiden Korea Selatan berharap Pyongyang akan memulai kerja sama dengan negara lain dengan partisipasi dalam "Prakarsa Kerja Sama Asia Timur Laut" yang dimaksudkan untuk mempromosikan kemitraan melawan krisis kesehatan masyarakat seperti pandemi Covid-19.

"Ini akan berfungsi sebagai kekuatan untuk membuka pintu bagi kemakmuran dan perdamaian bersama di Semenanjung Korea dan Asia Timur," kata Moon.

 
Berita Terpopuler