Tak Kunjung Pulih Covid-19, Petarung Muslim Pilih Pensiun

Chimaev merasa sudah tak mampu lagi melakoni laga UFC usai terjangkit Covid-19.

mmafighting.com
Khamzat Chimaev.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Petarung Mixed Martial Arts (MMA), Khamzat Chimaev, mengirimkan sinyal kuat terkait rencananya untuk pensiun dari panggung MMA, termasuk di ajang Ultimate Fighting Championship (UFC). Rencana ini diungkapkan petarung berusia 26 tahun itu lewat unggahan di akun media sosialnya pada Senin (1/3) waktu setempat.

Chimaev merasa sudah tidak mampu lagi untuk melakoni pertarungan di arena Oktagon. Sejak terjangkit virus Covid-19 pada awal Desember 2020, Chimaev memang tidak menunjukkan perkembangan signifikan dalam proses pemulihannya.

Bahkan, Chimaev sempat disebut hampir meninggal dunia lantaran mengalami demam yang begitu tinggi. Chimaev pun dilaporkan tengah berada di Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan perawatan kesehatan termutakhir terkait proses penyembuhannya dari Covid-19.

Namun, Chimaev mengungkapkan, cukup sulit buat dirinya untuk bisa benar-benar pulih dari berbagai komplikasi masalah kesehatan akibat terjangkit Covid-19.

''Saya rasa, saya sudah selesai di olahraga ini. Saya tahu, saya belum mendapatkan sabuk gelar juara apapun, tapi itu bukanlah kemenangan terpenting di dalam hidup ini. Keputusan ini mungkin akan mengecewakan berbagai pihak, tapi tubuh dan hati saya telah mengatakan segalanya kepada saya,'' tulis Chimaev di akun Instagramnya seperti dilansir Mirror, Selasa (2/3) WIB.

Pengumumam ini disebut-sebut mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, Chimaev digadang-gadang bakal memiliki masa depan cerah di pentas UFC. Kendati baru tampil di tiga laga di pentas UFC, Chimaev mampu langsung menyedot perhatian para penggemar MMA.

Di tiga duel tersebut, petarung berpaspor Swedia keturunan Chechnya itu mampu menjatuhkan semua lawannya. Di pertarungan terakhirnya, Chimaev bahkan hanya membutuhkan waktu 17 detik untuk menjatuhkan lawannya, Gerald Meerschaert, dengan sebuah pukulan pada September 2020.

Sebelumnya, Chimaev menjatuhkan lawan-lawannya dalam dua laga yang hanya berjarak 10 hari. Di laga debutnya di UFC, Chimaev menganvaskan John Phillips lewat kuncian, 16 Juni 2020. Berselang 10 hari kemudian, Chimaev mengalahkan Rhys McKee lewat TKO melalui pukulan. Dua laga ini dilakoni Chimaez kala tampil di Fight Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Chimaev menjadi petarung pertama di sepanjang sejarah UFC dengan jarak waktu kemenangan tercepat antara pertarungan, yaitu hanya 10 hari. Alhasil, petarung Muslim yang tampil di kelas welter dan menengah itu dianggap menjadi rising star di pentas UFC pada tahun lalu.

Sebuah pertarungan utama pun menunggu Chimaev, tepatnya saat berhadapan dengan petarung peringkat papan atas di kelas Welter UFC, Leon Edwards. Namun, saat menjalani tes pemeriksaan Covid-19 jelang laga tersebut, Chimaev diketahui positif Covid-19.

Presiden UFC, Dana White, kemudian menunda pertarungan tersebut. Pertarungan antara Chimaev kontra Edwards akhirnya direncanakan digelar pada 20 Januari 2021. Namun, pertarungan itu kembali urung digelar lantaran Chimaev belum pulih dan masih merasakan dampak turunan dari virus Covid-19.

Rencananya, duel antara Chimaev dan Edwards ini akan dihelat pada 13 Maret mendatang. Namun, Dana White sepertinya bakal kembali menunda pertarungan itu menyusul pengumuman dari Chimaev pada awal pekan ini.

 
Berita Terpopuler