Diplomat Rusia Tinggalkan Korut Pakai Kereta Troli

Kelompok diplomat tersebut lalu harus menyeberangi perbatasan dengan berjalan kaki.

Facebook/MIDRussia
Diplomat Rusia Tinggalkan Korut Pakai Kereta Troli. Sekelompok diplomat Rusia bersama keluarga mereka mendorong kereta troli untuk meninggalkan Korea Utara (Korut).
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Sejumlah diplomat Rusia dan keluarganya dilaporkan meninggalkan Korea Utara (Korut), Ahad (28/2). Tindakan itu, dilakukan para diplomat menyusul kebijakan antivirus corona Pyongyang yang ketat dalam pemblokiran pembatasan transportasi dan perbatasan.

Baca Juga

Dalam tindakan meninggalkan Korut itu, Kementerian Luar Negeri Rusia juga menampilkan foto dan video yang menunjukkan para diplomat berjalan kaki. Mereka lalu memuat bagasi menggunakan troli rel kereta. Tampak koper warna-warni mereka dengan latar belakang pemandangan gunung di tengah cuaca dingin.

“Karena perbatasan ditutup selama lebih dari satu tahun dan lalu lintas penumpang dihentikan, butuh perjalanan panjang dan sulit untuk pulang,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dikutip Asia One, Senin (1/3).

Berdasarkan informasi, kelompok diplomat itu berjumlah delapan orang, termasuk seorang anak berumur tiga tahun. Mereka, menurut pos perbatasan, disebut melakukan perjalanan 32 jam dengan kereta api dan dua jam dengan bus dari Pyongyang hanya untuk mencapai perbatasan Rusia pada Kamis lalu.

Kelompok tersebut lalu harus menyeberangi perbatasan dengan berjalan kaki, menaikkan barang bawaan, dan penumpang ke kereta troli. Sekretaris ketiga kedutaan besar Rusia Vladislav Sorokin bertugas sebagai 'mesin' kereta troli.

 

Kereta troli digerakkan dengan tenaga manusia. Sorokin mendorong kereta troli sejauh satu kilometer, termasuk menyeberangi jembatan rel di atas Sungai Tumen yang membagi kedua negara.

Pejabat kementerian menyambut kelompok itu di stasiun perbatasan di sisi Rusia. Mereka kemudian melakukan perjalanan dengan bus ke bandara Vladivostok.

Sepanjang tahun lalu, jumlah diplomat asing di Korea Utara telah menyusut, dengan banyak kedutaan besar Barat tutup. Mereka yang pergi seringkali harus bernegosiasi selama beberapa pekan untuk mengatur tindakan khusus yang memungkinkan mereka pergi.

Sejauh ini, Korut belum melaporkan kasus virus corona yang dikonfirmasi. Namun demikian, mereka telah memberlakukan penutupan perbatasan, dan melarang sebagian besar perjalanan internasional, termasuk sangat membatasi pergerakan di dalam negeri.

Link artikel asli

 
Berita Terpopuler