Demi Kampanye Vaksin, Israel Ubah Bar Jadi Klinik Vaksinasi

Puluhan orang mengantre untuk mendapatkan vaksin Covid-19 di sebuah bar Israel

AP Photo/Ted S. Warren
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Berbagai macam cara digunakan oleh pihak berwenang untuk melakukan kampanye vaksinasi Covid-19 secara masif. Sebuah bar di Israel digunakan sebagai klinik vaksinasi Covid-19 dan menawarkan minuman gratis untuk menarik minat masyarakat mendapatkan suntikan vaksin. 

Baca Juga

Selama pandemi Covid-19 sebagian besar bar di Israel terpaksa tutup dan membatasi jam operasional mereka. Namun, salah satu gastropub bernama Jenia di Tel Aviv bekerja sama dengan pemerintah kota untuk menjadi klinik vaksin Covid-19. Untuk menarik minat masyarakat dan menyukseskan kampanye vaksinasi, bar tersebut memberikan minuman gratis kepada pengunjung yang telah disuntik vaksin. Minuman yang dibagikan adalah minuman non-alkohol, sesuai dengan tindakan pencegahan medis. 

Puluhan orang tampak mengantre di bar itu untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dan minuman gratis. Salah satu pengunjung bar, May Perez mengatakan, bar yang diubah menjadi klinik ini dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses vaksin Covid-19.

“Saya pikir ini adalah kesempatan yang sangat bagus untuk datang dan mendapatkan vaksin, karena saya tidak punya waktu atau kemampuan untuk pergi ke tempat lain,” kata May Perez.

Sekitar 50 persen dari 9 juta penduduk Israel telah mendapatkan satu dosis suntikan vaksin Pfizer. Ini adalah salah satu kampanye vaksinasi tercepat di dunia. Israel akan membuka kembali perekonomiannya pada 5 April, setelah semua penduduk yang memenuhi syarat telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, semua warga Israel yang memenuhi syarat dan berusia 16 tahun ke atas diharapkan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 pada akhir Maret. 

Baca juga : Malaysia Diskusi dengan Ulama Dunia Soal Kehalalan Vaksin

Pada Ahad (21/2), Israel telah membuka kembali sejumlah bisnis, termasuk pertokoan dan mal. Namun beberapa fasilitas rekreasi hanya dibuka untuk orang-orang yang telah mendapatkan suntikan vaksin atau telah pulih dari Covid-19. Banyak anak sekolah telah kembali ke kelas tetapi siswa sekolah menengah masih belajar di rumah. Sementara restoran hanya diizinkan untuk menyediakan layanan pesan-antar. 

Sebelumnya, Israel memberikan sebagian kecil vaksin Covid-19 ke wilayah yang dikelola Palestina serta ke beberapa negara. Netanyahu tidak menyebutkan negara mana saja yang akan mendapatkan kiriman vaksin dari Israel. Tetapi pemerintah Guatemala mengatakan, pihaknya dapat menerima sekitar 5 ribu dosis vaksin dari Israel pada Kamis (25/2). Diketahui, Guatemala telah membuka kedutaan besar di Yerusalem pada tahun lalu. 

 

Pemerintah Honduras juga menyatakan pihaknya dapat menerima sekitar 5 ribu dosis vaksin dari Israel. Juru bicara pemerintah Carlos Madero mengatakan, pesawat Angkatan Udara Honduras berada di Israel untuk mengangkut vaksin tersebut. Vaksin ini nantinya akan diberikan kepada petugas kesehatan yang rentan terpapar virus korona. Tahun lalu, Honduras mengisyaratkan niatnya untuk memindahkan kedutaan besarnya di Israel ke Yerusalem.

Sedangkan, Republik Ceko telah menerima pengiriman vaksin Covid-19 dari Israel. Pada Desember, Ceko berencana membuka kedutaan besar di Yerusalem sebagai upaya untuk mempererat hubungan diplomatik. Menteri Luar Negeri Ceko Tomas Petricek mengatakan, pihaknya telah menerima beberapa ribu dosis vaksin Covid-19 Moderna dari Israel.

Palestina telah menerima pengiriman awal dosis vaksin Covid-19 Moderna dari Israel. Pengiriman tersebut membantu program vaksinasi terbatas di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki Israel. Selain itu, Israel juga telah melakukan vaksinasi kepada warga Palestina di Yerusalem Timur. Namun, Israel mendapatkan kecaman asing karena tidak memperluas kampanye vaksinasi ke wilayah Palestina lainnya. 

 
Berita Terpopuler