RS Medika BSD Beri Pelayanan Endoskopi

Pemeriksaan endoskopi saluran pencernaan di RS Medika BSD di tangani dokter ahli

RS Medika BSD
Rumah Sakit Medika BSD saat ini menggunakan alat endoscopi Olympus Cv-180. Evis Exera II Video System Center, dimana alat ini merupakan salah satu teknologi terkini dalam pemeriksaan saluran pencernaan.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, Endoskopi adalah suatu tindakan nonbedah untuk memeriksa saluran pencernaan pasien dengan menggunakan sebuah alat yang disebut endoskop. Dengan menggunakan pemeriksaan ini maka akan terlihat kelainan-kelainan organ bagian dalam saluran pencernaan pasien secara langsung pada layar monitor.

Endoskopi dapat dilakukan pada saluran cerna bagian atas, alat endoskopi dengan mudah dimasukkan melalui mulut, tenggorokan kemudian masuk dalam kerongkongan (esophagus), lambung, dan bagian atas usus kecil (1/3 Duodenum).

Tindakan endoskopi juga dapat dilakukan pada saluran cerna bagian bawah. Alat endoskopi dimasukkan ke dalam anus, rectum, kemudian usus besar (kolon. prosedur ini disebut sigmoidoskopi atau kolonoskopi tergantung pada seberapa jauh usus besar diperiksa.

Rumah Sakit Medika BSD saat ini menggunakan alat endoscopi Olympus Cv-180. Evis Exera II Video System Center, dimana alat ini merupakan salah satu teknologi terkini dalam pemeriksaan saluran pencernaan. Kecepatan dan kestabilan dalam menangkap gambar dan video sehingga menghasilkan gambar dan video yang berkualitas tinggi (high quality) merupakan keunggulan dari alat ini. Serta dilengkapi dengan Endo Reporting System yang terintegrasi, sehingga hasil pemeriksaan lebih cepat dan dapat diambil saat itu juga setelah selesai pemeriksaan.

Saat ini pemeriksaan endoskopi saluran pencernaan di RS Medika BSD di tangani atau dilakukan oleh dokter penyakit dalam yang kompeten dibidang endoskopi saluran pencernaserta dokter konsultan Gastroenterohepatology (KGEH) yang berpengalaman.

"Dengan pemeriksaan endoskopi membantu mendeteksi atau melihat secara langsung dan nyata pada layar monitor apabila terdapat kelainan anatomi pada saluran pencernaan," ujar dr. Haidar Abdullah, Sp.PD Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Endoskopi) RS Medika BSD, seperti dalam siaran persnya, Kamis (25/2).

Tindakan endoskopi dapat dilakukan apabila pasien mengalami beberapa gejala berikut:

1. Nyeri perut

2. Maag kronis

3. kesulitan menelan

4. Perut terasa tidak nyaman

5. Kembung, sering bersendawa

6. Hematemesis (muntah darah)

7. Bau mulut tidak nyaman

8. Mual berkepanjngan

9. Perubahan kebiasaan buang air besar (sembelit kronis atau diare)

10. Mengeluarkan darah saat buang air besar atau BAB berwarna hitam

11. Penurunan berat badan tanpa sebab dan perubahan nafsu makan.

Sebelum melakukan endoskopi pasien harus puasa total minimal 6-8 jam sebelum pemeriksaan endoskopi (Gastroscopy), puasa makan dan minum 6 jam, malam hari sebelum pemeriksaan diberikan obat pencahar ( fleet phosposoda/garam inggris), pagi hari sebelum tindakan pasien diberikan fleet enema, dianjurkan minum lebih banyak 2-3 liter pada malam hari sebelum pemeriksaan (Colonoscopy).Persiapan khusus akan diberikan  petugas pada pasien-pasien dengan penyakit penyerta seperti gagal ginjal (CKD), Gula darah Tinggi (DM), Penyakit jantung dan lainnya.

Setelah tindakan endoskopi pasien akan dipuasakan sekitar 1 jam setelah pemeriksaan. Pasien juga tidak di perbolehkan mengendarai kendaraan sendiri, sebaiknya di damping keluarga dan hindari aktivitas berat.

 
Berita Terpopuler