Turki Selamatkan Imigran yang Diusir Yunani

Para imigran dibiarkan terdampar di pulau kecil di Sungai Maritsa.

AP
Bendera Turki
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pasukan perbatasan Turki menyelamatkan 26 imigran ilegal Sungai Maritsa. Media Turki, Yeni Safak melaporkan para imigran itu diusir oleh Yunani dan dibiarkan membeku di pulau kecil di Sungai Maritsa.

Baca Juga

"Sekitar 26 imigran gelap yang Yunani coba dorong secara ilegal ke Turki berhasil diselamatkan saat dibiarkan terdampar di pulau kecil di Sungai Maritsa," kata Kementerian Pertahanan Nasional Turki, Kamis (25/2).

Para imigran kini sudah diserahkan ke pihak berwenang yang terkait. Turki menjadi pintu gerbang penting bagi pencari suaka yang ingin pindah ke Eropa, terutama imigran dari Timur Tengah dan Afrika yang ingin mencari kehidupan baru atau melarikan diri dari perang dan persekusi. Hingga saat ini Turki menampung hampir 4 juta pengungsi termasuk 3,6 juta pengungsi dari Suriah.

Turki dan Yunani berselisih dalam sejumlah isu. Turki yang memiliki pinggir pantai terpanjang di Timur Mediterania menolak perbatasan yang diajukan Yunani dan pemerintah Siprus Yunani. Turki menekankan klaim perbatasan itu melanggar kedaulatan Turki dan Republik Siprus Utara yang berpihak pada Turki (TRNC).

 

Pekan lalu, Turki mengecam forum yang diikuti Yunani, Prancis, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Siprus yang digelar di Athena. Ankara menyebut pertemuan tersebut sebagai aliansi anti-Turki.

"Tuduhan dan fitnah Kementerian Luar Negeri Yunani di pertemuan di Athena menandakan pertemuan itu bukan tentang persahabatan" kata Kementerian Luar Negeri Turki pernyataan tertulisnya.

Turki juga mengatakan forum itu bersikap 'memusuhi' sementara Ankara mendorong kerja sama tulus melalui konferensi internasional di Timur Mediterania. "Perilaku Yunani dan Siprus yang menodai agenda positif antara Turki dan Uni Eropa mengancam perdamaian dan stabilitas," kata Kementerian. 

 
Berita Terpopuler