Dunia Mulai Vaksinasi Covid-19, Berapa Lama Pandemi Hilang?

Jumlah kasus infeksi virus corona di Amerika Selatan telah menurun

ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac ke salah satu pemuka agama di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (23/2/2021). Kementerian Kesehatan menargetkan ada 1.200 pemuka agama dari berbagai agama yang disuntik vaksin sehingga diharapkan bisa menjadi contoh terhadap pengikutnya agar mereka mau divaksin COVID-19.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19 sebagian besar telah menurun di negara-negara Amerika Selatan. Sejumlah negara di Amerika Selatan telah menjalankan program vaksinasi Covid-19, tetapi menurut Organisasi Kesehatan Pan America (PAHO) butuh waktu panjang untuk mengetahui dampak vaksin dalam memerangi pandemi.

Baca Juga

Direktur PAHO Carissa Etienne mendesak pemerintah dan produsen untuk mempercepat pengiriman vaksin ke wilayah Amerika. Pekan ini sebanyak 78 juta orang di benua Amerika telah divaksinasi, sebagian besar di Amerika Utara. Sementara, 13 juta lainnya di Amerika Latin dan Karibia juga telah mendapatkan vaksin.

"Ini (vaksin) tidak cukup dan itu tidak dapat diterima," ujar Etienne.

Penurunan kasus virus corona di benua Amerika sebagian besar didorong oleh penurunan dramatis jumlah kasus infeksi baru di Amerika Serikat. Penurunan itu merupakan hasil dari upaya penindakan kesehatan masyarakat yang lebih ketat, dengan kepatuhan publik yang lebih tinggi, dan koordinasi yang lebih baik dalam peluncuran vaksin. 

Menurut PAHO, selama satu tahun pandemi melanda dunia, hampir 50 juta orang di benua Amerika telah terinfeksi virus corona. Jumlah itu setara dengan seluruh populasi di Kolombia. Etienne mengatakan, meski jumlah kasus infeksi virus corona telah menurun, masyarakat dan pihak berwenang tetap harus waspada terhadap mutasi virus.

Baca juga : Eks Ajudan SBY Bakal Raih Pangkat Bintang Tiga

"Sementara media melaporkan penurunan besar dalam kasus Covid-19, saya ingin menekankan bahwa kami pasti tidak keluar dari masalah," ujar Etienne. 

 

Sebelumnya, AS telah mencatat lebih dari 500 ribu kematian akibat Covid-19 pada Selasa (23/2). Sementara, total kasus yang telah tercatat melampaui 28 juta. Berdasarkan data John Hopkins University, sebanyak 500.159 warga AS telah meninggal akibat Covid-19. Lima negara bagian yang mencatatkan kematian terbanyak adalah Kalifornia (49.444 jiwa), New York (46.924 jiwa), Texas (42.297 jiwa), Florida (30.065 jiwa), dan Pennsylvania (23.580 jiwa).

Presiden Joe Biden dilaporkan akan mengadakan upacara perkabungan untuk menandai momen duka meninggalkan setengah juta warga AS akibat Covid-19. Biden bersama Wakil Presiden Kamala Harris bakal menyalakan lilin di luar Gedung Putih. Momen itu kemudian diikuti dengan prosesi hening cipta sejenak.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki telah mengatakan bahwa Biden akan memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di semua bangunan federal selama lima hari. Upacara perkabungan semacam itu pernah dilakukan Biden pada masa pemilihan presiden lalu. 

 
Berita Terpopuler