Penelitian Arkeolog Kembali Dilanjutkan di Situs Arab Saudi

Proyek arkeologi tersebut sudah ditangguhkan setahun.

arab news
Penelitian Arkeolog Kembali Dilanjutkan di Situs Arab Saudi. File foto menunjukkan arkeolog asing menggali situs Saffaqah di Arab Saudi. Semenanjung Arab adalah rumah bagi beberapa situs kuno yang berusia ribuan tahun.
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Otoritas warisan dan kebudayaan Arab Saudi sedang bersiap melanjutkan survei dan penggalian di situs arkeologi di wilayahnya. Langkah ini melanjutkan penelitian yang sempat terhenti karena wabah Covid-18 yang memaksa proyek-proyek tersebut ditangguhkan selama hampir setahun.

Baca Juga

Dilansir dari Arab News, Rabu (24/2), proyek-proyek tersebut akan dilaksanakan dalam kemitraan dengan misi dari beberapa kampus internasional dan pusat penelitian internasional khusus. Tim dari berbagai universitas Saudi juga telah diundang untuk berkontribusi dalam operasi survei dan penggalian, dan membantu menggali barang antik di berbagai wilayah di Kerajaan. 

Otoritas Warisan bertanggung jawab untuk melakukan survei dan penggalian arkeologi untuk menemukan kekayaan sejarah budaya Kerajaan. Sebelum pandemi, lebih dari 40 tim internasional dan lokal mengambil bagian dalam penggalian arkeologi di Arab Saudi.  

Selama penelitian, mereka menemukan jejak pemukiman manusia purba di Jazirah Arab, yang diterbitkan dalam serangkaian publikasi ilmiah. Misi arkeologi akan melanjutkan kegiatan survei di lima situs arkeologi dalam kerangka kerja sama otoritas dengan universitas negeri Saudi.

Pihak berwenang juga akan melaksanakan proyek survei dan penggalian arkeologi di 19 situs di berbagai wilayah Kerajaan, selain mendaftarkan situs bangkai kapal di Teluk Arab untuk pertama kalinya. Teknik penginderaan jauh dan kecerdasan buatan adalah beberapa pendekatan terbaru yang digunakan oleh tim peneliti. 

 

Seorang Profesor sejarah di King Saud University, Fahd Alotaibi menyatakan perhatian Kerajaan terhadap budayanya. "Penggalian barang antik menegaskan ketajaman pemerintah Saudi untuk mengakar kedalaman budaya Kerajaan dan sejarah pemukiman manusia di sana," katanya sambil menambahkan bahwa Jazirah Arab adalah salah satu wilayah geografis yang tertua tempat manusia muncul.

Dia mengatakan kembalinya kegiatan arkeologi menunjukkan keberhasilan Kerajaan dalam menangani pandemi serta keahlian tingkat tinggi yang dicapai oleh spesialis barang antik Saudi.

Alotaibi, yang menulis buku “Bahasa, Tulisan, dan Identitas di Jazirah Arab Sebelum Islam,” mengatakan bahwa Arab Saudi, dengan sisa-sisa arkeologi yang sangat besar, adalah magnet bagi para sarjana dari seluruh dunia.

"Survei arkeologi akan menghasilkan banyak hasil arkeologi dan sejarah yang akan berkontribusi untuk mengisi kesenjangan informasi tentang sejarah nasional Kerajaan, atau mengoreksi beberapa informasi sebelumnya," tambahnya. 

 

https://www.arabnews.com/node/1814636/saudi-arabia

 
Berita Terpopuler