Ayam Halal Halangi Pembicaraan Perdagangan Bebas Brasil-RI

Brasil adalah pengekspor ayam halal terbesar di dunia.

Pickpik
Ayam Halal Halangi Pembicaraan Perdagangan Bebas Brasil-RI.
Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, BRASILIA -- Saat ini, Brasil seharusnya telah memulai pembicaraan perdagangan bebas dengan Indonesia. Hal ini bisa berjalan jika negara tersebut mengadopsi rekomendasi yang dibuat oleh panel Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada 2017.

Baca Juga

Rekomendasi tersebut dikeluarkan WTO setelah muncul perselisihan tentang ayam halal. Di sisi lain, Asosiasi Protein Hewan Brasil (ABPA) menyebut telah mengirimkan surat kepada tiga lembaga pemerintahan terkait isu pembicaraan perdagangan bebas tersebut pada 26 Januari lalu.

"Kami tidak menentang perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia. Di dunia ini, seharusnya tidak ada batasan untuk makanan," kata Kepala ABPA Ricardo Santin, dikutip di Mercopress, Rabu (24/2).

Brasil, selaku pengekspor ayam halal terbesar di dunia, meminta konsultasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dengan Indonesia pada 2014, terkait tindakan Indonesia yang memblokir aksesnya ke pasar tersebut. Kala itu, Brasil memenangkan perselisihan. Tetapi Indonesia meminta jangka waktu untuk mengadopsi rekomendasi tersebut.

Selanjutnya, pada Desember tahun lalu, Indonesia mengajukan banding ke badan banding WTO. Kondisi ini membuat kedua negara menunda prospek rekomendasi yang diadopsi.

 

Di sisi lain, ABPA mengatakan industri ayam Indonesia akan mendapat keuntungan dari lebih banyak persaingan yang masuk. Di Indonesia, CP Indonesia atau juga dikenal sebagai PT Charoen Pokphand Indonesia, merupakan produsen ayam olahan dan perusahaan pakan unggas terbesar.

Indonesia mengonsumsi hampir 12 kilogram daging ayam per orang setiap tahun. Angka ini sekitar empat kali lebih sedikit dari orang Brasil dengan harga ayam dalam negeri yang tinggi.

Penasihat hukum ABPA Welber Barral, mengatakan Indonesia termasuk dalam daftar negara yang akan membahas perdagangan bebas dengan Brasil. Daftar ini diterbitkan oleh pemerintah pada 2021.

"Kepatuhan terhadap kewajiban multilateral merupakan elemen yang harus dipertimbangkan dalam hubungan bilateral negara manapun dengan Brazil dan Mercosur," kata Barral. 

 

https://en.mercopress.com/2021/02/23/halal-chicken-dispute-blocks-brazil-indonesia-free-trade-talks

 
Berita Terpopuler