Korban Banjir Tes Antigen Positif Dirujuk ke Wisma Atlet

Pemprov DKI akan merujuk korban banjir hasil antigen positif tanpa menunggu swab PCR.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas melakukan rapid test antigen. Ilustrasi
Rep: Flori Sidebang Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan layanan rapid test antigen bagi warga yang terdampak banjir. Dinas Kesehatan DKI Jakarta pun telah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet untuk menjadi lokasi rujukan perawatan korban banjir yang positif Covid-19 usai tes rapid antigen.

"Kalaupun ada yang positif segera kita koordinasikan dengan Wisma Atlet tanpa menunggu hasil swab (PCR) dengan hasil rapid antigen positif sudah bisa dilakukan rujukan ke Wisma Atlet," kata Widyastuti, Senin (22/2).

Menurut Widyastuti, pihaknya menerjunkan sekitar 150 petugas untuk melakukan tes antigen terhadap para warga di pengungsian banjir. Ratusan petugas itu ada yang menetap di pengungsian untuk melakukan pelayanan kesehatan. Namun, ada juga yang bertugas secara mobile atau berkeliling.

"Kita lakukan statis jadi artinya stay di situ, tapi untuk pengungsian yang kurang dari situ kita dinamis mobile layanan kesehatan. Jadi kita sesuaikan (kondisi di pengungsian)," ujarnya.

Dia menambahkan, sudah ada pengungsi yang dirujuk ke RSD Wisma Atlet lantaran Positif Covid-19. Meski demikian, ia mengaku belum menerima data rinci terkait hal tersebut. "Sudah ada yang dirujuk. Saya detail angkanya belum terima langsung," imbuhnya.

Baca juga : Jokowi Akui Pemeriksaan Covid-19 tak Merata

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19 tetap diterapkan di lokasi pengungsian banjir. Anies mengungkapkan ada sejumlah warga ditemukan positif Covid-19 usai dilakukan pemeriksaan rapid antigen.

"Ada di beberapa lokasi (pengungsian) yang memang ditemukan warga ketika dites antigen hasilnya positif," kata Anies usai memantau Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Ahad (21/2).

Namun demikian, Anies tak menyebutkan jumlah pengungsi yang terdeteksi positif Covid-19. Ia hanya memastikan, pengungsi yang positif Covid-19 ditempatkan di tenda isolasi dan dilakukan pengetesan ulang dengan metode PCR swab.

"Kalau nanti hasilnya positif, mereka akan dibawa untuk pelayanan sesuai kebutuhan," kata Anies. Pelayanan itu bisa berupa memfasilitasi mereka untuk isolasi terkendali atau perawatan di rumah sakit.

Secara keseluruhan, ujar Anies, prokes Covid-19 diterapkan di lokasi pengungsian. "Anda bisa lihat, misalnya di GOR Otista, Jakarta Timur. Di sana disiapkan tempat untuk keluarga-keluarga mengungsi tapi juga ada jarak. Jadi prokes dijaga," ujarnya.

Adapun lokasi pengungsian, kata Anies, per Ahad (21/2) siang tersisa 10. Sedangkan kemarin terdapat 44 lokasi pengungsian.

Sepuluh lokasi pengungsian itu, lanjut dia, ditempati warga sementara jelang air surut atau saat rumahnya masih dibersihkan dari sisa-sisa banjir. "Alhamdulillah per siang ini kondisi sudah jauh lebih terkendali," ujar Anies.

 
Berita Terpopuler