KKP Tangani Puluhan Paus Pilot Terdampar di Madura 

Penyebabnya bisa getaran tektonik, badai solar atau penyakit yang menyerang paus itu

Republika/Rakhmawaty La'lang
Asisten Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Maritim, TB Haeru Rahayu (Republika/Rakhmawaty La
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL) tengah melakukan penanganan terhadap paus pilot terdampar yang diduga akibat salah arah belok di Pantai Modung, Desa Pangpajung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Madura, Provinsi Jawa Timur.

Tim yang terdiri atas BPSPL Denpasar Wilker Jawa Timur, Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Surabaya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangkalan, TNI-POLRI (Polair Polres Bangkalan), Camat Modung dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperoleh hasil sebanyak 52 ekor paus pilot jenis short-finned terdampar. 

"49 ditemukan dalam kondisi mati, 3 ekor berhasil diselamatkan dan dilepasliarkan kembali ke laut di Selat Madura," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) Tb Haeru Rahayu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (19/2).

Orang-orang berkumpul di sekitar bangkai paus pilot sirip pendek yang terdampar di pantai di Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, Indonesia, 19 Februari 2021. Lusinan paus pilot bersirip pendek terdampar di perairan dangkal di pulau Madura, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia diumumkan. - (EPA-EFE/FULLY HANDOKO)

 

Data KKP yang dihimpun oleh Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, ucap Haeru, mencatat kejadian terdampar terakhir pada 2016 di Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur sebanyak 32 ekor paus dengan spesies yang sama, short-finned pilot whale.

Bangkai paus pilot sirip pendek terdampar di pantai di Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, Indonesia, 19 Februari 2021. Puluhan paus pilot bersirip pendek terdampar di perairan dangkal di pulau Madura, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengumumkan . - (EPA-EFE/FULLY HANDOKO)
 
 

Haeru menjelaskan, penyebab terjadinya paus pilot terdampar akan didalami lebih lanjut, salah satunya melalui nekropsi yang akan dilakukan beberapa dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya dan dokter hewan dari Flying Vet Indonesia. Tim mengambil sampel sebanyak tiga ekor paus dan akan menentukan berapa ekor yang akan dinekropsi dimulai sekitar pukul 13.00 WIB.

"Dugaan sementara salah satu paus, pimpinannya, sakit sehingga rombongan paus ini mengikuti pimpinan paus pilot yang sakit dan menunggu di pinggir pantai. Secara alamiah, paus yang sakit akan ke pinggir pantai dan akhirnya mati," ungkap Haeru.

Haeru menyebut perilaku paus pilot bergerombol yang dipimpin satu pilot yang ukuran tubuhnya lebih besar.

Dari pengukuran lapangan, kata Haeru, diperoleh panjang tubuh paus pilot yang terdampar bervariasi antara 2 hingga 3,5 meter. Paus yang paling besar diidentifikasi berjenis kelamin betina dengan panjang 3,5 meter.

"Salah satu dugaan mengapa paus pilot beruaya hingga ke Selat Madura yakni dikarenakan paus sedang migrasi di perairan tropis Indonesia dan salah satu daerah ruayanya adalah Selat Madura seperti yang terjadi pada 2016," ucap Haeru.

Haeru menilai, dugaan La Nina atau gelombang besar belum bisa dikonfirmasi menjadi penyebab. Kata Haeru, gelombang saat kejadian berkisar antara 0,5-1,5 meter. Haeru menambahkan upaya yang dilakukan tim mengacu pada Pedoman Penanganan Mamalia Laut Terdampar yang diterbitkan KKP. 

 

Haeru mengungkapan, kejadian paus pilot saat ini dikategorikan kode 1 yaitu ada yang masih hidup dan kode 2 yaitu baru saja mati. Prinsip penanganannya adalah triase, yaitu menyelamatkan yang hidup terlebih dulu dan melakukan penanganan dengan cara menguburkan yang mati.

"Saat kejadian 52 ekor paus ditemukan mati, air laut sedang surut dan dasar pantai yang berpasir sehingga menyulitkan upaya evakuasi penyelamatan paus yang hidup," kata Haeru.

 

Warga mengamati Paus Pilot Sirip Pendek (Globicephala macrorhynchus) yang terdampar di Pantai Modung, Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (19/2/2021). Sekitar 52 ekor Paus Pilot Sirip Pendek terdampar di pantai itu, tiga diantaranya berhasil diselamatkan dan sisanya sebanyak 49 mati. - (ANTARA/Zabur Karuru)

Haeru menyampaikan tim mengumpulkan paus yang hidup berjumlah tiga ekor dan melepaskan ke laut dengan cara mengelompokkan dengan jarak tertentu. Bangkai paus akan dikubur di daerah yang aman. Tim akan mengupayakan mengangkut paus-paus tersebut dengan bantuan peralatan eskavator dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang ada dan dibantu masyarakat setempat.

"Polisi dan TNI mengupayakan langkah-langkah pencegahan dengan mengimbau masyarakat tidak mendekati bangkai paus karena berpotensi ada penyakit yang menular ke manusia. Masyarakat juga diimbau tidak mengonsumsi karena akan berdampak pada perpindahan penyakit ke manusia," kata Haeru.

 

Ahli biologi spesialisasi cetacea, Danielle Kreb menyampaikan, kejadian paus pilot massal juga sering terjadi di Selandia Baru sejak dulu. Penyebab bisa getaran tektonik, badai solar atau penyakit yang menyerang satu atau lebih anggota dan membawa mereka ke perairan pesisir karena mereka hidup di laut dalam. "Penyebab perlu dipastikan oleh nekropsi," ucap Danielle.

 
Berita Terpopuler