Wapres Harap Rehabilitasi Tunawisma Ada di Seluruh Daerah

Wapres berharap Sentra Kreasi Atensi bisa direplikasi di daerah Indonesia lain.

KIP/Setwapres
Wakil Presiden Ma
Rep: Fauziah Mursid Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap program rehabilitasi sosial kepada eks pemulung dan tunawisma melalui Sentra Kreasi Atensi bisa diikuti di seluruh daerah. Wapres menilai program ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan dasar warga negara marjinal/terlantar.

Apalagi, Sentra Kreasi Atensi (Asistensi Rehabilitasi Sosial)  merupakan pusat pengembangan kewirausahaan dan vokasional serta media promosi hasil karya penerima manfaat seperti eks gelandangan, pengemis, pemulung, anak terlantar, korban PHK dan lainnya.

"Karena itu, saya ingin ini bisa direplikasi untuk di balai-balai sosial lain di seluruh Indonesia, bahkan juga tentu di tempat-tempat lain oleh Pemerintah daerah. kita harapkan upaya-upaya ini dalam rangka penanggulangan kemiskinan," kata Wapres usai meresmikan Sentra Kreasi Atensi di Balai Karya Pangudi Luhur Kementerian Sosial, Bekasi, Kamis (18/2).

Wapres menilai, mengentaskan kemiskinan tidak hanya melalui bantuan sosial. Tetapi juga, yang lebih utama, kata Wapres, bagaimana pemberdayaan masyarakat miskin dengan upaya kreatif dan inovatif serta terukur.

"Artinya sesuai dengan kemampuan mereka, dengan cara-cara yang positif, saya lihat upaya yang dilakukan Bu mensos ini salah satu model yang bisa dikembangkan," kata Ma'ruf.

Karena itu, ia mendukung Mensos yang melakukan pemberdayaan kepada para tunawisma, termasuk menyiapkan rumah susun sewa untuk eks pemulung dan tunawisma

"Sangat baik, sangat positif dan ternyata Bu Mensos ini nangkepin pemulung-pemulung itu untuk diberdayakan, dilatih, diberikan berbagai penampungan, pekerjaan, bahkan juga disiapkan perumahan. ini saya kira salah satu program yang merupakan contoh," ungkap Wapres.

Wapres mengatakan, negara mempunyai tanggung jawab atas penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Apalagi di tengah situasi pandemi Covid-19 yang berdampak ke semua sektor mulai kesehatan, sosial ekonomi dan bidang kehidupan lainnya.

Meskipun Pemerintah, menggulirkan beberapa bantuan jaminan sosial, namun ketiadaan akses administrasi kependudukan mengakibatkan eks pemulung dan tuna wisma kesulitan mendapatkan berbagai bantuan dan jaminan sosial dari pemerintah tersebut.

Karena itu, Wapres berharap program Atensi untuk tuna sosial dapat menjadi salah satu program strategis untuk mengentaskan kemiskinan kelompok masyarakat termiskin dan termarjinal.

"Program Atensi dapat menjadi salah satu program strategis untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem yang termiskin dan termarjinal dari layanan sosial dasar, akibat kesulitan akses administrasi kependudukan," ungkapnya.

Sebab, di dalamnya mencakup kegiatan pemberdayaan mulai dari kuliner, pertanian hidroponik, peternakan ayam petelur, kerajinan tangan dan daur ulang sampah non organik menjadi barang bermanfaat bagi masyarakat, serta pemberdayaan jasa layanan refleksi, salon kecantikan dan konveksi.

Apalagi, Ma'ruf mendapat laporan jika program serupa dilaksanakan di lima kabupaten/kota lainnya dengan target penerima manfaat sebanyak 9.000 orang.

"Saya yakin Program Atensi bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya mereka yang terdampak Covid-19 secara sosial dan ekonomi dan umumnya untuk warga masyarakat yang termarjinal/ terlantar secara berkelanjutan," katanya.

 
Berita Terpopuler