Solo Gelar Vaksinasi Tahap Kedua Mulai Akhir Februari

Jateng akan mengirimkan alokasi vaksin pada pekan keempat Februari.

ANTARA/Maulana Surya
Petugas medis menyiapkan vaksin Sinovac yang akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan saat Vaksinasi COVID-19 tahap kedua di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Solo, Jawa Tengah, Kamis (28/1/2021). Kota Solo menerima 15.500 dosis vaksin Sinovac untuk tenaga kesehatan yang telah disuntik vaksin tahap pertama.
Rep: Binti Sholikah Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo berencana melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap kedua pada akhir Februari 2021. Namun, sampai saat ini DKK belum bisa memastikan kuota vaksin tahap kedua.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah bakal mengirimkan alokasi vaksin pada pekan keempat Februari. Vaksinasi Covid-19 tahap kedua menyasar pelayan publik, seperti guru, aparatur sipil negara (ASN), TNI/Polri, tokoh agama, dan media.

"Rencananya memang pekan keempat. Kemungkinan kami dapat alokasi vaksin pekan keempat, akhir Februari ya kami jalankan," kata Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, kepada wartawan, Rabu (17/2).

Menurutnya, DKK masih melakukan pendataan terhadap calon penerima vaksin tahap kedua. Data didapatkan dari instansi yang membawahi para penerima vaksin.

Siti menjelaskan, data TNI/Polri akan diambil dari Polri dan TNI. Kemudian, data guru akan diambil data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sedangkan tokoh agama diambil dari Kementerian Agama (Kemenag).

Siti mengakui, prioritas penerima vaksin tahap kedua berubah-ubah sesuai kebijakan pemerintah pusat. Dia mencontohkan, awalnya urutan paling atas personel TNI/Polri. Namun, berdasarkan informasi terbaru, justru warga lanjut usia (lansia) berada di urutan pertama, disusul pendidik.

"Tapi belum tentu semua lansia mendapatkan vaksinasi karena itu nanti tergantung di dashboard ada tidak. Semua orang merasa prioritas dan merasa berisiko karena inginnya didahulukan. Kalau vaksinnya ada langsung saya suntik semua biar cepat selesai," kata dia.

Baca Juga

DKK telah menyusun konsep pembagian kuota penerima vaksin bagi pelaksana vaksinasi. Saat ini, DKK telah menunjuk 38 fasilitas kesehatan (faskes) sebagai pelaksana vaksinasi Covid-19.

Siti menjabarkan konsep tersebut yakni, dari jumlah sasaran vaksin akan dibagi kepada puskesmas dan rumah sakit pelaksana vaksinasi. Misalnya, RSUD dr Moewardi sekian dan RSUD Bung Karno sekian.

"Meskipun tulisannya vaksinasi bisa dimana saja, tapi kalau saya tidak mengatur bisa-bisa terjadi kerumunan. Misalnya guru dapat data 500, itu nomor 1-200 ke Puskesmas Gilingan, nomor 200-400 di Puskesmas Susukan, dan sebagainya," terang Siti.

Secara terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Solo, Tenny Setyoharini, mengatakan vaksinasi dosis kedua bagi tenaga kesehatan (nakes) masih belum selesai hingga pekan kedua Februari. Capaiannya di angka 90 persen. Saat ini, proses vaksinasi masih terus berjalan.

"Targetnya sampai akhir Februari ini, mengingat rentang dosis pertama dan kedua untuk nakes lansia 28 hari. Berbeda dengan nakes yang di bawah 60 tahun rentangny hanya 14 hari," ucap dia.

 
Berita Terpopuler