Survei BRI: UMKM Tetap Optimistis Terhadap Pemulihan Ekonomi

Pelaku UMKM yakin ekonomi kembali pulih bila pandemi berhasil dikendalikan.

Pertamina
ank Rakyat Indonesia (BRI) melakukan Survei Aktivitas Bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada kuartal IV 2020. Salah satu temuannya yakni menurunnya penilaian pelaku UMKM terhadap perekonomian.
Rep: Iit Septyaningsih Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Rakyat Indonesia (BRI) melakukan Survei Aktivitas Bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada kuartal IV 2020. Salah satu temuannya yakni menurunnya penilaian pelaku UMKM terhadap perekonomian. 

Baca Juga

BRI Micro & SME Index (BMSI) turun dari 84,2 pada kuartal III menjadi 8,15 pada kuartal IV 2020. Sementara indeks ekspektasi BMSI tercatat di level 105,4 pada periode tersebut.

"Ini menunjukkan mayoritas UMKM masih optimistis aktivitas usahanya akan semakin membaik pada kuartal IV 2021. Namun jika dibandingkan kuartal III 2020, ekspektasi BMSI tersebut lebih rendah, berarti optimisme pelaku UMKM tidak setinggi optimisme saat menyongsong kuartal IV 2020," jelas Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (18/2).

Meski begitu, lanjutnya, penilaian UMKM terhadap kinerja pemerintah masih tinggi. Hal itu terlihat dari meningkatnya Indeks Kepercayaan Pelaku Usaha (IKP) UMKM kepada pemerintah pada kuartal IV 2020 ke level 136,3 dari level 126,8 pada kuartal sebelumnya. 

Sunarso menjelaskan, IKP di atas batas 100 menandakan pelaku UMKM percaya pada kemampuan pemerintah menjalankan tugas dan kewajibannya. Kenaikan komponen IKP kuartal IV 2020 tertinggi terjadi pada indikator keyakinan yang mengukur kemampuan pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Pelaku UMKM tampaknya lebih yakin perekonomian akan kembali pulih apabila pandemi berhasil dikendalikan. Selain itu, rencana pemerintah yang akan terus membantu pemulihan sektor UMKM melalui kelanjutan PEN 2021 juga menambah keyakinan tersebut.

“Program restrukturisasi, subsidi bunga, dan pinjaman baru terbukti memberikan dampak positif terhadap kinerja usaha UMKM untuk bisa bertahan dan bangkit. Kemampuan debitur UMKM menjadi lebih baik dalam memenuhi kewajibannya membayar pokok dan bunga pinjaman,” tutur Sunarso.

 

BRI, lanjutnya, terus mencari sumber pertumbuhan baru pada segmen UMKM. Terutama segmen mikro yang menjadi fokus bisnis perseroan. Ke depannya, kata dia, BRI akan menyentuh segmen yang lebih kecil lagi yakni Ultra Mikro.

Berdasarkan data riset Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat 57 juta usaha UMKM di Indonesia. Sebanyak 30 juta di antaranya belum mendapat akses pendanaan formal, 5 juta di antaranya masih mendapatkan sumber pendanaan dari rentenir.

“BRI menyadari, guna memberdayakan dan mengembangkan segmen ultra mikro dibutuhkan teknologi dan digitalisasi sehingga BRI dapat melayani masyarakat sebanyak banyaknya dengan biaya semurah mungkin. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara go smaller, go shorter dan go faster,” jelas Sunarso.

Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM Bank Rakyat Indonesia memiliki sampel 5.000 responden perusahaan UMKM yang tersebar disemua sektor ekonomi dan di 33 provinsi. Pemilihan sampel dilakukan menggunakan metode stratified systematic random sampling sehingga dapat merepresentasikan sektor usaha, provinsi, dan skala usaha. 

Survei itu dilakukan BRI Research Institute pada 11 Januari sampai 3 Februari 2021. Wawancara dilakukan melalui telepon dengan pengawasan mutu ketat sehingga data yang terkumpul valid dan reliable

Informasi yang dikumpulkan dalam survei ini merupakan persepsi pelaku usaha UMKM terhadap perkembangan dan prospek perekonomian secara umum, sektor usaha responden, serta perkembangan dan proyeksi kinerja usaha responden. Informasi ini digunakan demi menyusun Indeks Aktivitas Bisnis (IAB), Indeks Sentimen Bisnis (ISB) serta Indeks Kepercayaan Pelaku (IKP) usaha UMKM kepada pemerintah.

 
Berita Terpopuler