Bos F1 Sebut Terbuka Soal Potensi Mobil Listrik

Spekulasi mengenai proyek F1 potensial pada 2025 mual mengecil.

EPA/JAVIER LIZON
CEO Formula 1, Stefano Domenicali
Rep: Hartifiany Praisa Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Spekulasi mengenai proyek F1 potensial pada 2025 mual mengecil. Salah satunya adalah bantahan Audi mengenai terjun di Formula 1.

Baca Juga

Dilansir dari laman GrandPX, Senin (15/2), CEO Formula 1, Stefano Domenicali mengakui F1 terbuka untuk potensi format mesin baru, mobil listrik. Termasuk mengenai pabrikan baru yang memang terjun di mobil listrik.

"Ini akan menjadi F1 yang semakin hybrid," kata Domenicali.

Domenicali mengakui pabrikan besar akan terus berinovasi dalam mengembangkan teknologi. Sehingga dengan terbukanya balapan mobil listrik, setiap pabrikan akan mengikuti termasuk membuat mesin hingga menggaet pabrikan yang sudah terjun langsung.

 

"Ini akan memungkinkan pabrikan besar untuk terus mengembangkan teknologi yang menurut saya memiliki masa depan yang sangat cerah di depannya, terutama dalam fase peralihan," kata Domenicali.

Pria asal Italia ini sadar fase peralihan akan berlangsung dengan lama. Sehingga setiap pabrikan maupun produsen bisa terus berdiskusi hingga akhirnya potensi tersebut bisa menjadi kenyataan.

"Semua ini akan menjadi bagian dari diskusi yang telah kami mulai dengan produsen besar untuk menarik yang baru juga," kata Domenicali. 

Penasihat Red Bull, Helmut Marko menyebut mesin baru pada tim 2022 yang mereka garap bisa menjadi awal untuk perubahan pada 2025 mendatang. Marko pun mengungkapkan terbuka untuk mitra baru.

"Kami terbuka untuk mitra baru," tegas Marko.

 

Proposal itu pun kemudian mendapat penolakan dari produsen mobil Audi. Dalam pernyataannya, Audi dengan tegas tidak akan bergabung untuk masuk ke ranah Formula 1. 

 "Saat ini kami tidak berurusan dengan Formula 1. Kami memiliki strategi motorsport kami untuk sepuluh tahun ke depan dan itu tidak termasuk F1,"tulis pernyataan Audi.

 
Berita Terpopuler