Top 5 News: Yahudi Mualaf, Pesan Ustaz Maaher, Anies Dijegal

Penolak wacana Pilkada Serentak 2022 dinilai hanya ingin menjegal Anies.

ANTARA/Hafidz Mubarak A
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan terkait pelanggaran protokol kesehatan pada acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat yang menimbulkan kerumunan.
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anies Baswedan, Munarman, dan Ustaz Maaher At-Thuwailibi newsmaker di Republika.co.id, Selasa (9/2). Berita penjegalan Anies masuk jajaran top 5 news, sementara Munarman dituding terlibat dalam ISIS.

Kabar wafatnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi juga menyita perhatian pembaca. Beredar video Ustaz Maaher yang disebut sebagai pesan terakhir Ustaz Maaher diburu pembaca.

Berikut daftar berita terpopuler Republika.co.id, sepanjang Selasa kemarin.

a1. Bob, Kisah Rabi Yahudi yang Jadi Mualaf karena Makanan

Hidayah dapat datang kepada siapa saja dan dengan cara apa pun yang dikehendaki Allah SWT. Seperti perjalanan seorang mantan pendeta Yahudi yang baru-baru ini masuk Islam karena mempelajari tentang konsep makanan halal dalam Islam. Kisah ini disampaikan Imam besar Masjid New York, Ustaz Shamsi Ali seperti dapat ditemukan dalam akun Youtube resminya. 

Mualaf itu bernama Bob yang tinggal di New York. Bob dulunya seorang pendeta, tapi tidak seperti pendeta Yahudi pada umumnya yang bertugas di Sinagoge untuk membimbing jamaat. Ada tugas khusus bagi Bob ketika masih menjadi seorang pendeta. Ustaz Shamsi menjelaskan, Bob dulunya adalah seorang pendeta yang bertugas melakukan pengawasan makanan di toko-toko Yahudi agar sesuai dengan aturan hukum dalam Yahudi atau disebut dengan istilah kosher.

 

Presiden Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali - (Nusantara Foundation)

Bob akan memastikan dengan sangat teliti dan penuh kehati-hatian bahwa setiap makanan yang dijual di toko-toko Yahudi telah memenuhi standar sebagaimana aturan hukum dalam Yahudi. Misalnya saja, dalam standar kosher, seorang Yahudi tidak boleh mengonsumsi makanan yang terbuat dari campuran daging dan susu ataupun memakan daging dan meminum susu. Dia menjelaskan, hal itu menjadi perbuatan yang sangat dilarang dalam hukum Yahudi terkait makanan dan minuman.

Baca juga : Komnas HAM Dalami Penyebab Kematian Ustaz Maaher di Tahanan

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Beredar Video Pesan Terakhir Ustaz Maaher: Dunia Sementara

JAKARTA -- Pendakwah Ustaz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia, Senin (8/2) pukul 19.00 WIB. Tak lama setelah Ustaz Maaher meninggal, beredar video tentang almarhum yang memberikan nasihat atau pesan. Dalam beberapa cicitan di Twitter disebutkan, video tersebut merupakan pesan terakhir dari almarhum.

Dalam video tersebut, Ustaz Maaher berkata, banyak manusia yang lalai akan akhirat karena sibuk mengejar dunia. Padahal, kata Ustaz Maaher, dunia hanyalah sementara.

"Betapa banyak manusia sehari-harinya mencari dunia, dia tidak pikir mencari akhiratnya. Dunia sementara, akhirat selamanya," kata Ustaz Maaher dalam video tersebut.

Ustaz Maaher yang dalam video tersebut terbaring di ranjang dengan memakai peci putih dan tubuhnya ditutupi selimut berkata, dunia yang didapatkan manusia hanyalah seperti setetes air di lautan.

"Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam datang menyampaikan kepada umatnya, dunia ini tak hanya seperti setetes air laut di tengah samudra. Kalau kau dapat jangan bangga, kalau kau tak dapat jangan kecewa. Kenapa? Karena yang kau dapatkan setetes," kata Ustaz Maaher dengan suara parau.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Pengamat: 'Lawan' Anies dengan Adil

JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi mencermati wacana Pilkada serentak 2022-2023 menggantikan Pilkada serentak 2024 yang diduga demi memberi panggung politik bagi Anies Baswedan. Menurutnya, pertarungan pilpres mestinya dilakukan secara adil.

Terpantau, fraksi di DPR sempat terpecah dalam membahas RUU Pemilu, khususnya soal wacana pelaksanaan Pilkada serentak 2022 dan 2023. Kubu penolak Pilkada 2022-2023 diduga yang ingin menyulitkan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

"Proses pemilihan harus fair dan siapa yang dipilih harus fair. Jangan kemudian alasan takut sama Anies (Pilkada 2022) jadi panggung untuk (Pilpres 2024)," kata Burhanuddin dalam Webinar IPI pada Senin (8/2).

Burhanuddin mengingatkan agar lawan politik Anies bertarung secara adil, yaitu lewat pesta demokrasi. Ia menyayangkan jika pesaing Anies justru berusaha menjegal Anies lewat perubahan regulasi Pemilu.

"Kalau tidak setuju Anies, ya ditantang dalam pemilu yang fair. Jangan aturan mainnya yang disingkirkan. Harusnya, main dalam permainan (pemilu) yang sama," ujar Burhanuddin.

Burhanuddin menyerukan partai politik untuk menemukan kandidat melawan Anies ketimbang sibuk menyulitkan Anies. "Buatlah calon yang lebih kuat dari Anies," sebut Burhanuddin.

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Munarman: Peristiwa Lama Dipakai untuk Usaha Menangkap Saya

JAKARTA -- Eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman, buka suara soal dugaan keterlibatannya dengan organisasi teroris. Munarman mempertanyakan hukum di Tanah Air atas tuduhan yang menimpanya.

Munarman menyayangkan jika peristiwa yang terjadi pada 2015 digunakan untuk menjeratnya. Achmad Aulia, terduga teroris Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), sebelumnya mengutarakan, pada 2015 terjadi baiat masuk jaringan teroris ISIS di Jalan Sungai Limboto, Makassar, Sulawesi Selatan, yang diklaim dihadiri Munarman.

"Kasihan, peristiwa lama dipakai untuk berusaha menangkap saya. Bahkan, mengorbankan menangkap banyak orang. Peristiwa zalim ini seharusnya dihentikan," kata Munarman dalam keterangan video yang diterima Republika pada Selasa (9/2).

Munarman meragukan kebenaran keterangan yang disampaikan Achmad Aulia pada kepolisian. Ia merasa heran mengapa cuma didasari pengakuan Achmad Aulia dirinya dikaitkan dengan ISIS. Ia mempertanyakan bukti lainnya jika diduga terlibat ISIS.

"Kalau memang mau nuduh saya silakan, saya jawab. Kalau dari pengakuan satu orang diuber orang lain kok lucu cara bekerja hukum. Kalau ada orang yang bilang bunuh orang di laut hitam dikejar juga sama seluruh dunia karena di situ dekat Israel?" ujar Munarman.

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Rp 1,4 Juta untuk Setiap Pasien Isolasi Mandiri di Rumah

Kementerian Kesehatan merencanakan penganggaran dana bagi warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Rencananya, pemerintah menganggarkan dana Rp 1,4 juta bagi warga yang harus isolasi mandiri di rumah.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan alasan pemerintah menganggarkan dana untuk warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah. "Jadi walaupun dia sudah teridentifikasi, tapi ringan, dia dimasukkan di rumah, kalau dia positif konfirmasi kita kasih minimum obat-obatan, vitamin, dan antivirus oseltamivir. Tapi, kalau dia hanya kontak erat kita kasih vitamin-vitamin saja," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/2).

Lebih lanjut, Budi mengatakan, berdasarkan aturan WHO, setiap satu juta kasus yang terkonfirmasi positif maka 80 persen hanya butuh dirawat di rumah. Sementara, hanya 20 persen saja yang perlu dilakukan perawatan di rumah sakit.

"Itu yang jadi dasar kita untuk hitung berapa banyak anggaran untuk isolasi dan berapa banyak anggaran untuk terapeutik ini," ujarnya.

Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan menganggarkan dana untuk isolasi sebesar Rp 5,5 triliun. Di dalamnya terdapat anggaran untuk isolasi mandiri sebesar Rp 479 miliar untuk 273.662 orang yang melakukan isolasi mandiri karena positif Covid-19.

Baca berita selengkapnya di sini.

BONUS 6. Dengar Ceramah Ustadz di Youtube, Matheas Jadi Mualaf

JAKARTA – Hampir setahun sejak Maret 2020, Matheas Angelino Raja Senda menjadi mualaf. Sebelum menjadi mualaf, sosok Matheas lumayan aktif dalam kegiatan beragama yang dia anut sebelumnya. Sampai suatu saat, dia membutuhkan ketenangan yang lebih.  

“Ada perasaan yang dirasa kurang. Pada saat beribadah kok istilahnya tidak tenang di hati. Dari situ mulai jarang beribadah di keyakinan saya yang dulu, terus jadi jauh dari gereja. Dua bulan atau tiga bulan sebelum jadi mualaf, saya sempat ngobrol ke teman Muslim saya, rasanya jadi Muslim itu bagaimana,” kata Matheas dalam video bertajuk Kisah Inspiratif Mualaf Matheas Angelino Raja Senda di kanal Youtube MYC Channel.

Sebelum menjadi mualaf, Matheas pernah merasakan menjadi atheis dan agnostik. Penggambaran dia terkait Islam adalah sosok Muslim yang keras.

Sampai suatu pagi, saat membuka ponselnya, ada notifikasi video ceramah muncul dari Youtube yang dibawakan oleh dai asal India, Zakir Naik. Sontak, dia heran dan bingung karena tidak tahu kenapa tiba-tiba muncul notifkasi itu. Selama ini, Matheas mengaku, tidak pernah menonton konten-konten Islam.

Karena penasaran, dia mulai nonton video tersebut tentang komparasi Islam dan agama yang dianut saat itu. Merasa penjelasan dari Zakir Naik menarik, Matheas mulai menonton video yang lain. Mulai dari situlah, Matheas mencari tahu tentang Islam. Sampai pada 18 Maret, dia mantap untuk memutuskan bersyahadat.

Baca berita selengkapnya di sini.

 
Berita Terpopuler