Wapres Dorong Pengembang Kembangkan Bisnis Properti Syariah

Wapres Dorong Pengembang Kembangkan Bisnis Properti Syariah

Dok. KIP/Setwapres
Wapres Dorong Pengembang Kembangkan Bisnis Properti Syariah. Foto: Wakil Presiden Maruf Amin
Rep: Fauziah Mursid Red: Muhammad Hafil

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong pengembang mulai menggali potensi bisnis properti dengan pembiayaan syariah. Wapres mengatakan, dengan berkembangnya ekonomi dan keuangan syariah di dunia termasuk Indonesia, diharapkan membuat industri properti syariah juga ikut tumbuh.

Apalagi, ia meyakini potensi properti syariah di Indonesia sangat besar dengan jumlah penduduk muslim di Indonesia.

"Besarnya jumlah penduduk muslim di Indonesia tentunya diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan bisnis properti syariah," kata Wapres di Acara Musyawarah Nasional Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia ke-VI, Selasa (9/2).

Ia mengatakan, hingga akhir tahun 2020 aset industri jasa keuangan syariah telah mencapai Rp1.802,86 triliun. Ia optimistis angka industri syariah yang sangat besar ini bisa memacu perkembangan bisnis properti syariah.

Karena itu, dalam kesempatan itu, Ma'ruf berharap peran pengembang properti yang tergabung dalam APERSI.

"APERSI beserta pengembang perumahan lainnya dapat menggali dan mengembangkan potensi pengembangan properti dengan pembiayaan syariah dalam rangka mewujudkan pemenuhan perumahan bagi masyarakat di Indonesia," ungkapnya.

Pemerintah, kata Ma'ruf, menyadari masih banyak hal yang perlu dibenahi di sektor perumahan, utamanya dalam menghadapi tekanan ekonomi karena pandemi COVID-19. Karena itu, Pemerintah terbuka menerima masukan dari berbagai pihak guna menyediakan perumahan yang layak dan nyaman bagi masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah, baik untuk sektor formal maupun informal.

Ia juga berharap Munas ke-VI APERSI berjalan dengan baik, serta dapat merumuskan ide-ide, terobosan-terobosan, dan gagasan-gagasan baru untuk kemajuan pembangunan perumahan di tanah air.

"Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok, di luar pangan dan sandang, sehingga ketersediaan, harga dan akses terhadap kepemilikan rumah mesti bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat," katanya.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler