PM Khan: Salah Paham Soal Islam karena Pemimpin Muslim Diam

Barat kerap mengaitkan terorisme dengan Islam dan menyebutnya terorisme Islam.

AP/Rahmat Gul
PM Khan: Salah Paham Soal Islam karena Pemimpin Muslim Diam. Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.
Rep: Kiki Sakinah Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan para pemimpin negara Muslim bertanggung jawab atas kesalahpahaman tentang Islam di Barat. Ia mengatakan, Barat kerap mengaitkan terorisme dengan Islam dan menyebutnya terorisme Islam.

Baca Juga

Namun sayangnya, ia menilai selama 20 tahun terakhir tidak ada tanggapan dari negara-negara Muslim atas disinformasi tersebut. "Para pemimpin seperti kami seharusnya memberi tahu mereka bahwa terorisme tidak ada hubungannya dengan Islam dan juga tidak ada hubungannya dengan agama lain," kata Imran Khan, saat berpidato di konferensi Ulama dan Mashaikh di Islamabad, Pakistan, Senin (8/2), dilansir di Samaa, Selasa (9/2).

Khan mengatakan ia memahami Barat lebih dari orang lain. Karena itulah, ia berbicara tentang islamofobia di setiap forum.

Khan menyebut agama dan terorisme tidak ada hubungannya. Karena itu, menurutnya, menghubungkan Islam dengan radikalisme dan ekstremisme adalah ketidakadilan.

 

"Mereka masih mengatakan Islam radikal atau terorisme Islam, ekstremisme Islam. Tetapi sayangnya, para pemimpin Muslim tidak pernah menjelaskannya di Barat," katanya.

Khan juga mengkritik dunia Barat karena menghubungkan serangan bunuh diri dengan Islam. Sebelum peristiwa serangan 9/11, ia mengatakan sebagian besar serangan bunuh diri dilakukan oleh orang Tamil di Sri Lanka dan mereka beragama Hindu. Namun, kata dia, tidak ada yang pernah menggunakan istilah 'terorisme Hindu'.

Kesalahpahaman dan munculnya istilah yang menyudutkan Islam tersebut menurutnya terjadi karena para pemimpin Muslim tidak melakukan upaya melawan disinformasi terhadap Islam.

 

"Kita membiarkan itu menyebar, disinformasi, kampanye melawan Islam. Hal itu tidak diimbangi atau ditentang oleh kepemimpinan di dunia Muslim," ujarnya. 

 
Berita Terpopuler