Manfaat dan Bencana Pernikahan Menurut Imam Ghazali

Manfaat dan bencana pernikahan tergantung pada perbedaan masing-masing individu.

Republika
Manfaat dan Bencana Pernikahan Menurut Imam Ghazali
Rep: Ali Yusuf Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak sekali manfaat dalam sebuah pernikahan. Namun, pernikahan akan menjadi sebuah bencana jika pasangan suami istri tidak dapat memenuhi hak dan kewajibannya masing-masing.

Baca Juga

Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumiddin menuliskan, di antara manfaat pernikahan adalah mendapatkan anak sholeh, meredam syahwat, mengatur rumah, memperbanyak anggota keluarga dan memperoleh pahala berjuang menafkahi keluarga. 

"Jika anak yang dilahirkan menjadi anak yang sholeh, maka dia akan mendapat berkat doanya dan akan menjadi penolongnya setelah dia meninggal dunia," katanya.

Sedangkan bencana pernikahan, kata Imam Ghazali, di antaranya kesulitan menafkahi dan mencari nafkah dari harta yang halal, padahal mencari nafkah yang halal hukumnya wajib. Barangkali suami kurang bisa memenuhi hak istri, padahal istrinya memiliki banyak hak yang harus ditunaikan.

 

 

"Suami juga harus mengemban tugas dengan baik dan berlemah lembut kepadanya. Tidak ada yang mampu menanggung kewajiban berat ini selain mereka yang kuat," katanya.

Menurut Imam Ghazali, di antara bencana dahsyat pernikahan adalah ketika keluarga dan anak-anaknya melalaikannya dari kelanggengan dzikir kepada Allah SWT dan dari menempuh jalan akhirat. Terkadang pernikahan menyebabkan seseorang menjadi kikir.

"Padahal hal-hal yang membinasakan antara lain adalah kikir," katanya.

Imam Ghazali mengatakan, beberapa manfaat dan bencana di balik pernikahan satu sama lain berbeda-beda tergantung pada perbedaan masing-masing individu dan keadaannya. Oleh karena itu ujilah seberapa kuat keadaan kita untuk memutuskan menikah.

 

"Lalu putuskanlah untuk kebaikan dirimu sendiri pilihan yang menurutmu akan lebih mendekatkamu ke jalan akhirat." Wallahuallam.

 
Berita Terpopuler