Jenis Baru Kopi Ini Digadang Miliki Manfaat Kesehatan Besar

Ilmuwan makanan dari Singapura mengembangkan jenis kopi baru kaya probiotik.

Alexas_Fotos from Pixabay
Ilmuwan makanan dari Singapura mengembangkan jenis kopi baru kaya probiotik.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan Makanan dari National University of Singapore (NUS) mengembangkan variasi kopi dan teh baru yang kaya akan probiotik. Kedua minuman yang dibuat melalui proses fermentasi ini dirancang untuk mendongkrak kesehatan saluran pencernaan.

Dua ilmuwan yang melakukan penelitian ini mengklaim bahwa minuman yang mereka kembangkan mengandung 1 miliar unit probiotik hidup. Tak hanya itu, minuman bar ini juga bisa disimpan di suhu ruangan hingga lebih dari 14 minggu tanpa kehilangan efektivitasnya. Yang tak kalah penting, variasi kopi dan teh baru ini memiliki rasa yang lezat.

Produk fermentasi memang sudah cukup banyak di pasaran, seperti yogurt, kefir, hingga aged cheese seperti gouda dan cheddar. Akan tetapi, tidak semua orang bisa mengonsumsi produk-produk dairy ini karena berbagai alasan, misalnya sedang menjalankan diet vegan atau memiliki masalah kesehatan seperti intoleransi laktosa, alergi susu, atau memiliki kolesterol tinggi.

Kedua ilmuwan mengungkapkan bahwa kopi dan teh yang mereka kembangkan melalui proses fermentasi yang berbeda. Ilmuwan yang mengembangkan kopi mengatakan ada beberapa nutrisi dan probiotik yang ditambahkan dalam proses penyeduhan kopi.

Baca Juga

Kopi tersebut lalu dibiarkan untuk mengalami fermentasi selama 24 jam. Setelah itu, kopi tersebut disimpan di dalam kulkas bagian bawah.

Proses ini tidak menyebabkan perubahan atau penurunan kandungan kafein dan asam klorogenik di dalam kopi. Kandungan ini dinilai bermanfaat dan memiliki sifat antidiabetik, antikarsinogenik, antiinflamasi, dan antiobesitas menurut studi yang dimuat dalam European Journal of Nutrition.

"Sebagian probiotik kopi memberikan keasamaan dengan keseimbangan yang lebih baik, sebagian memberikan mouthfeels yang lebih baik, sebagian memiliki rasa smoky yang lebih dalam, dan sebagian dapat menahan rasa kopi lebih baik setelah penyimpanan dalam jangka panjang," jelas ilmuwan kreator kopi Alcine Chan, seperti dilansir EatThis, Senin (8/2).

Teh variasi baru yang dikembagkan peneliti juga ditambahkan dengan zat gizi dan probiotik terpilih. Akan tetapi, teh ini melalui proses fermentasi selama dua hari. Proses ini tak menghilangkan sentuhan buah-buahan dan bunga pada rasa teh.

Yang tak kalah penting, kandungan polifenol dalam teh juga tetap ada. Polifenol merupakan mikronutrien dalam teh yang dapat membantu mencegah kanker, penyakit neurologis, dan penyakit kardiovaskular. Selain itu, proses fermentasi memungkinkan teh memproduksi agen antibakteri fenilaktat.

Saat ini, National Institutes of Health belum memiliki rekomendasi resmi mengenai asupan probiotik. Akan tetapi, menunjang kesehatan mikrombioma usus dapat memberikan manfaat kesehatan yang membantu meringankan gangguan pencernaan, kolesterol tinggi, dan eksim.

Akan tetapi, saat ini kopi dan teh variasi baru hasil pengembangan ilmuwan NUS belum dipasarkan secara luas. Peneliti NUS sedang mendaftarkan paten untuk resep mereka dan berencana untuk bergabung dengan perusaaan makanan dan minuman untuk mendistribusikan produk ini di masa mendatang.

 
Berita Terpopuler