Kaltim akan Batasi Aktivitas di Luar Rumah Selama Dua Hari

Pemerintah Kaltim akan melakukan penyemprotan disinfektan di titik kerumunan.

Pixabay
Kaltim akan Batasi Aktivitas di Luar Rumah Selama Dua Hari. Ilustrasi Covid-19
Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, SAMARINDA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur segera memberlakukan kebijakan tidak melaksanakan aktivitas kegiatan di luar rumah selama dua hari.

Baca Juga

Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan kebijakan tersebut diberlalukan karena tingginya peningkatan kasus pandemi Covid-19 di wilayah Kaltim.

"Kita tidak lagi berbicara data, tetapi mencari solusi dan strategi bagaimana menghadapi kondisi Kaltim kemarin (Rabu, 3 Februari 2021), memecahkan rekor tertinggi selama pandemi," kata Isran usai memimpin Rakor Forkopimda se-Kaltim untuk Percepatan Pananganan Covid-19, Kamis (4/2).

Kasus terkonfirmasi positif di Kaltim bertambah 903 kasus dan meninggal dunia 13 orang. Ia mengatakan pembatasan aktivitas di luar rumah selama dua hari terhitung mulai Sabtu, 6 Februari 2021 hingga Ahad, 7 Februari 2021.

"Masyarakat kita harapkan tidak melakukan aktivitas di luar rumah. Kemudian melaksanakan penyemprotan disinfektan di titik-titik kerumunan, seperti pasar-pasar, termasuk pendisiplinan protokol kesehatan di tingkat kabupaten sampai lingkup RT,” katanya.

 

Dia menegaskan gubenur sebagai koordinator. Sedangkan pemilik otoritas dalam pencegahan penularan Covid-19 ada pada bupati/wali kota, dibantu anggota Polri/TNI. “Tadi saat rakor, sudah disepakati, bupati/wali kota siap melaksanakan kerja sama dan instruksi peningkatan kedisiplinan protokol kesehatan dalam upaya menekan dan memutus mata rantai penularan Covid-19, di Kaltim,” kata Isran.

Dia berharap pemerintahan kabupaten dan kota segera melakukan pembentukan posko-posko yang menangani Covid-19 sampai ke desa-desa. Sedangkan langkah antisipasi lonjakan pasien Covid-19 akan disiapkan tempat-tempat isolasi. 

Diantaranya, menyiapkan Asrama Haji Batakan Balikpapan yang sudah ada sekitar 80 kamar. Asrama haji akan direhab kembali untuk perluasan beberapa kamar, khususnya bagi pasien corona gejala ringan dan sedang.

 

“Perlu juga persiapan ruang ICU, juga tenaga spesialisnya di RSUD AWS Samarinda dan RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan dengan membantu fasilitas dan peralatannya," katanya.

 
Berita Terpopuler