BEI: BSI Diharapkan Bisa Naikkan Kapitalisasi Saham Syariah

Pasar modal syariah di Indonesia masih mencatat pertumbuhan positif.

Tangkapan layar
Prosesi debut PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di Bursa Efek Indonesia mengawali perdagangan saham pada Kamis (4/2).
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut kembali debut emiten BRIS sebagai entitas baru gabungan tiga bank yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Kamis (4/2).  Direktur Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi menyampaikan, BEI menyambut baik penggabungan ketiga bank anak usaha BUMN ini.

Baca Juga

"Kehadiran BSI di bursa diharapkan dapat memperkuat kapitalisasi saham syariah Indonesia," katanya dalam Debut BSI di BEI saat pembukaan perdagangan saham, Kamis (4/2).

BSI dengan kode saham BRIS termasuk salah satu dari 10 saham syariah dengan kapitalisasi pasar terbesar dari seluruh saham syariah yang tercatat. Sehingga BRIS jadi pilihan investasi yang menarik bagi investor.

Kehadiran BSI memberikan harapan besar dalam mendorong ekonomi dan keuangan syariah nasional. Termasuk, penguatan aset dan kapitalisasi pada saham syariah.

Inarno melaporkan, pasar modal syariah masih mencatat pertumbuhan yang positif. Jumlah saham syariah naik 33 persen dari 318 saham syariah di akhir 2015 jadi 426 saham syariah per 22 Januari 2021.

Baca juga : Erick Thohir Persiapkan 8-12 BUMN Go Public

 

 

Porsinya, kini mencapai 60 persen dari total saham yang tercatat di BEI. Kapitalisasinya per 22 Januari 2021 mencapai Rp 3,5 triliun atau 47,5 persen dari total kapitalisasi pasar saham BEI.

Dari 51 saham baru yang tercatat di tahun 2020, sebanyak 38 emiten atau 74,5 persen di antaranya merupakan saham syariah. Perkembangan investor saham saham syariah juga tumbuh pesat.

"Dalam lima tahun terakhir naik hingga 1650 persen, per Desember 2020 sebanyak 85 ribu investor atau 5,5 persen dari total investor saham di Indonesia," katanya.

Hingga pukul 09.54 WIB, perdagangan saham BRIS tercatat positif. BRIS naik 1,82 persen dalam perdagangan harian di posisi 2.800 per lembar saham, sejak dibuka di harga 2.770.

 

 
Berita Terpopuler