Gunung Kidul Optimalkan Sungai Bawah Tanah untuk Sumber Air

Ada lima sungai bawah tanah yang dimanfaatkan untuk sumber air bersih Gunung Kidul

Hendra Nurdiyansyah/Antara
Relawan dari Save Rescue menyusuri Gua Cikal di Jeruken, Girisekar, Panggang, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Kamis (15/10/2020). Relawan Save Rescue melakukan eksplorasi gua untuk mencari dan melakukan pemompaan dari sumber mata air sungai bawah tanah di kawasan pegunungan kapur Gunungkidul sebagai upaya mengatasi permasalahan kebutuhan air bersih saat musim kemarau.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengoptimalkan pemanfaatan debit lima sungai bawah tanah dalam rangka meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat di wilayah ini.

Baca Juga

Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharta di Gunung Kidul, Ahad (31/1), mengatakan ada lima sungai bawah tanah yang dimanfaatkan, yakni Bribin, Seropan, Gilap, Baron, dan Ngobaran, tetapi kapasitas yang dimanfaatkan kurang dari separuh debit air tiap sungai.

Misalnya, Seropan yang memiliki debit antara 750-950 liter per detik (l/dt) pemanfaatannya baru mencapai 175,42 l/dt, kondisi serupa juga terjadi pada empat sungai bawah tanah lain.

"Rencananya, PDAM Tirta Handayani akan memanfaatkan debit sungai bawah tanah lebih dioptimalkan lagi, terutama dari Seropan, Baron dan Ngobaran," kata Toto Sugiharto.

 

Ia mengatakan Gunung Kidul sebagai kawasan karst atau kapur memiliki potensi kekurangan air setiap tahunnya. Sehingga perlu adanya optimalisasi potensi dan pemanfaatan teknologi. Sumber air di wilayah ini juga terbatas di wilayah tengah dan pantai. Apalagi ditambah belum adanya peta aliran sungai, mengingat banyak sungai bawah tanah di Gunung Kidul.

"Kondisi itu membuat biaya operasional jadi tinggi, tapi kapasitas produksi air bersihnya tergolong kecil. Untuk itu, kami akan mengoptimalkan sumber mata air yang sudah ada untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan," katanya.

Sementara itu, Anggota Badan Pengawas PDAM Tirta Handayani Bambang Riyanto mengatakan untuk memaksimalkan sumber dan mengoptimalkan layanan perlu ada strategi dan sinergi yang baik dengan berbagai pihak.

"Kami berharap ada lebih banyak kerja sama dengan berbagai pihak. Hal itu diperlukan demi memaksimalkan sumber dan mengoptimalkan layanan," katanya.

 

 
Berita Terpopuler