Xi Jinping Peringatkan Perang Dingin Baru 

Xi mendesak persatuan dalam menghadapi pandemi virus corona.

AP Photo/Andy Wong
Xi Jinping Peringatkan Perang Dingin Baru . Presiden China Xi Jinping.
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, BEIJING -- Presiden China Xi Jinping memperingatkan para pemimpin global agar tidak memulai yang ia sebut sebagai "Perang Dingin baru". Ia mendesak persatuan dalam menghadapi pandemi virus corona.

Baca Juga

"Membangun kelompok kecil atau memulai Perang Dingin baru, mengancam atau mengintimidasi orang lain hanya akan mendorong dunia ke dalam perpecahan," kata Xi dilansir dari Aljazirah pada forum Davos melalui pertemuan virtual, Senin (25/1). 

Kata-kata tersebut tampaknya ditujukan pada rencana Presiden AS Joe Biden untuk merevitalisasi aliansi global untuk melawan pengaruh China yang semakin besar.  Biden, sibuk menangani beberapa krisis domestik yang mendesak, tidak berpartisipasi di Davos dan menugaskan utusan pejabat iklim Amerika, John Kerry untuk mewakili Washington.

Dalam langkah yang menargetkan China yang diluncurkan oleh pemerintahan AS sebelumnya di bawah Donald Trump, Xi mengatakan konfrontasi akan selalu berakhir dengan merugikan kepentingan setiap negara dan mengorbankan kesejahteraan rakyat. 

Xi, yang tampil untuk pertama kalinya di forum tersebut sejak 2017, menganjurkan multilateralisme sebagai jalan keluar dari tantangan saat ini dalam pidato sekitar 25 menit tersebut. “Kita harus membangun ekonomi dunia yang terbuka, membuang standar, aturan, sistem yang diskriminatif, eksklusif, menghilangkan hambatan perdagangan, investasi dan pertukaran teknologi,” katanya.

 

Menurutnya, forum G20 harus diperkuat sebagai forum utama untuk tata kelola ekonomi global dan dunia harus terlibat dalam koordinasi kebijakan makroekonomi yang lebih erat. Ia juga menekankan, komunitas internasional harus diatur sesuai dengan aturan dan konsensus yang dicapai oleh semua negara, bukan dengan satu atau beberapa perintah dari suatu negara. 

Di bawah pemerintahan Donald Trump, ketegangan memanas antara AS dan China. Dua negara dengan ekonomi teratas dunia mulai bersiteru mulai dari perdagangan, teknologi hingga isu Hong Kong, Xinjiang, dan virus corona.

Pemimpin China itu juga menegaskan akan berkomitmen memangkas emisi karbon hingga 65 persen pada 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2060. Dua visi tersebut merupakan komitmen signifikan karena China mengeluarkan seperempat gas rumah kaca dunia.

 

“Memenuhi target ini akan membutuhkan kerja keras yang luar biasa dari China.  Tapi kami percaya ketika kepentingan seluruh umat manusia dipertaruhkan, China harus melangkah maju, mengambil tindakan dan menyelesaikan pekerjaan,” katanya.

 
Berita Terpopuler