Mahasiswa Saudi Temukan Perangkat Pemantau Covid-19

Alat ini menggabungkan deteksi suhu dan sistem sanitasi.

SPA
Mahasiswa Saudi Temukan Perangkat Pemantau Covid-19. Menteri Kesehatan Arab Saudi mengatakan ada satu juta orang telah mendaftar melalui aplikasi Sehhaty untuk menerima vaksin Covid-19.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Sekelompok pelajar Arab Saudi mengembangkan perangkat yang dapat memindai pasien saat mereka tiba di tempat umum, seperti klinik kesehatan. Nantinya, alat ini akan memberi informasi kepada staf jika suhu pengunjung sangat tinggi.

Baca Juga

Demam atau suhu tinggi merupakan gejala umum penyakit Covid-19. Alat ini menggabungkan deteksi suhu dengan mekanisme kewaspadaan dan sistem sanitasi yang dapat mendisinfeksi barang-barang, seperti ponsel dan dompet, menggunakan sinar ultraviolet.

Perangkat tersebut dibuat sebagai proyek kelulusan oleh beberapa mahasiswa dari College of Telecom and Electronics di Jeddah. Profesor mereka, Majed Al-Sorihi, menyebut mahasiswanya ingin mengerjakan sesuatu yang berguna dan produktif, serta melayani masyarakat.

Adel Al-Thobaiti, yang mempelajari elektronika industri dan teknik kontrol otomatis, menjadi salah satu yang terlibat dalam pembuatan alat ini. Ia mengatakan tim tersebut terinspirasi oleh keinginan membantu mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi.

"Jadi perlu dibuat pos pemeriksaan kesehatan di sekitar fasilitas umum. Kami ingin meningkatkan metode pengujian langsung menjadi sesuatu yang lebih sesuai dengan krisis saat ini," kata dia dilansir di Arab News, Rabu (27/1).

Proyek pembuatan alat tersebut selesai dalam dua bulan. Sekarang, alat ini sedang memasuki fase pemasaran dan penjualan.

 

Terbaru, Pejabat Kementerian Kesehatan Saudi melaporkan empat kematian tambahan terkait Covid-19, Selasa (26/1). Korban tewas di Kerajaan sekarang mencapai 6.359 orang.

Selain itu, 223 kasus baru telah dikonfirmasi, yang berarti 366.584 orang di Kerajaan Saudi telah positif tertular Covid-19. Dari kasus tersebut, 2.108 pasien dalam perawatan dan 333 pasien dalam kondisi kritis.

Kementerian Kesehatan mengatakan 56 kasus terbaru ada di Riyadh, sembilan di Mekah dan 10 di Madinah. Sebanyak 203 orang lainnya telah pulih, menjadikan jumlah total pemulihan di Kerajaan menjadi 358.340 orang. Sebanyak 12.082.062 tes PCR telah dilakukan, termasuk 44.642 dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu, provinsi Emirat Makkah mengunggah sebuah pengingat di akun Twitter resminya. Unggahan ini berisi imbauan tindakan pencegahan yang berlaku dalam perayaan pernikahan dan pertemuan sosial lainnya.

Saat ini, otoritas berwenang menentukan jumlah orang yang mengikuti acara tidak boleh melebihi 50 orang. Durasi acara tidak boleh lebih dari lima jam, dan para tamu harus memakai masker setiap saat.

 

https://www.arabnews.com/node/1799071/saudi-arabia

 
Berita Terpopuler