Utang Jangka Pendek Barcelona Capai Rp 12 Triliun

Manajemen Blaugrana diketahui telah bernegosiasi dengan sejumlah kreditur.

fcbarcelonawallpapers.net
Logo Barcelona FC
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Barcelona telah merilis laporan neraca keuangan tahunan terbaru. Dalam dokumen yang dirilis pada Senin (25/1) tersebut, klub asal Katalunya tersebut diketahui memiliki utang jangka pendek mencapai 730 juta euro atau sekitar Rp 12 triliun.

Baca Juga

Utang jangka pendek Barcelona tersebut terdiri dari utang lembaga kredit, yang mencapai 265 juta euro, utang dalam bentuk obligasi atau sekuritas lain yang masih bisa dinegosiasikan sebesar 2,5 juta euro.

Selain itu, ada pula utang terhadap personel-personel olahraga, termasuk soal gaji pemain, pelatih, dan staf, yang mencapai 164 juta euro, dan utang-utang lain sebesar 298 juta euro.

"Utang jangka pendek ini termasuk dalam utang secara keseluruhan yang harus ditanggung Barcelona, yang menyentuh angka 1,173 miliar euro (Rp 19 triliun)," tulis laporan Marca, Selasa (26/1).

Barcelona diketahui mengakhiri musim 2019/2020 dengan besaran utang bersih mencapai 488,4 juta euro. Manajemen Blaugrana diketahui telah bernegosiasi dengan sejumlah kreditur terkait penundaan pembayaraan utang-utang tersebut. Barcelona beralasan, pandemi Covid-19 membuat keuangan klub mengalami tekanan yang begitu besar.

"Klub berharap bisa menunda sejumlah pembayaran tersebut, setidaknya hingga 30 Juni mendatang. Sementara sejumlah kreditur telah menyetujui masa penundaan pembayaran tersebut, Barcelona juga dikabarkan tengah melakukan negosiasi soal penangguhan pembayaran utang-utang yang lain," lanjut laporan tersebut.

Dalam dokumen laporan keuangan Barcelona teranyar...

.

Dalam dokumen laporan keuangan Barcelona teranyar tersebut, ada pula poin soal pendapatan yang diharapkan dari penjualan tiket. Manajemen Barcelona disebut-sebut berharap banyak dari pemasukan tiket pertandingan pada musim ini, terutama dalam hal pemasukan jangka pendek. Namun, menilik adanya gelombang kedua pandemi Covid-19, yang menyapu hampir sebagian besar Eropa, harapan tersebut sepertinya bakal sulit terwujud.

"Barcelona berharap bisa mendapatkan pemasukan sekitar 56 juta euro dari tiket pertandingan pada musim ini. Angka pemasukan tersebut menggunakan asumsi, 25 persen dari total kapasitas Stadion Camp Nou sudah bisa diisi oleh penonton pada Februari mendatang dan 50 persen pada Mei mendatang. Namun, dengan kondisi saat ini, hal tersebut sepertinya akan sulit terwujud," kata Marca.

 
Berita Terpopuler