Jutaan Pengguna Tinggalkan WhatsApp, Termasuk Anda?

WhatsApp menekankan tidak ada data yang dibagi dengan Facebook.

Whatsapp

Whatsapp

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembaruan kebijakan privasi yang tidak dijelaskan dengan clear mendorong pengguna WhatsApp untuk menggunakan layanan lain seperti Signal dan Telegram. Berdasarkan data yang dilacak oleh perusahaan analitik App Annie, WhatsApp jatuh dari posisi kedelapan sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh di Inggris pada 12 Januari.

Sebaliknya, Signal masuk ke dalam aplikasi yang paling banyak diunduh di negara tersebut pada 9 Januari. Sebelumnya, pada 6 Januari, Signal tidak termasuk dalam 1.000 aplikasi teratas di Inggris.

Direktur Kebijakan Publik WhatsApp untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Niamh Sweeney mengatakan bahwa perpindahan pengguna diyakini terkait dengan pembaruan persyaratan layanan perusahaan. Dia mengatakan ada dua maksud pembaruan WhatsApp.

Pertama, mengaktifkan serangkaian fitur baru seputar perpesanan bisnis. Kedua, membuat klarifikasi dan juga memberikan transparansi yang lebih besar seputar kebijakan perusahaan yang sudah ada sebelumnya.

Baca Juga

“Tidak ada perubahan pada berbagi data kami dengan Facebook di mana pun di dunia,” kata Sweeney, dilansir dari The Guardian, Senin (25/1).

Sayangnya, pesan yang beredar dan menjadi viral adalah kebijakan privasi akan memberi hak untuk membaca pesan pengguna dan menyerahkan informasi tersebut ke perusahaan induknya Facebook.

“Kami ingin memperjelas pembaruan kebijakan tidak mempengaruhi privasi pesan Anda dengan teman atau keluarga dengan cara apa pun,” kata WhatsApp dalam pembaruan yang diposting ke situsnya.

Atas kesalahahpahaman informasi ini, WhatsApp menunda penerapan kebijakan privasi baru hingga 15 Mei.

Direktur Market Insights App Annie, Amir Ghodrati mengatakan peralihan dalam aplikasi perpesanan dan jejaring sosial ini bukanlah hal yang aneh. Karena sifat dasar aplikasi sosial dan bagaimana fungsi utamanya melibatkan komunikasi dengan orang lain. Perkembangannya sering kali dapat bergerak cukup cepat, berdasarkan peristiwa terkini.

“Kami telah melihat permintaan yang meningkat selama beberapa tahun terakhir akan pesan terenkripsi dan aplikasi yang berfokus pada privasi,” ujar Amir Ghodrati.

Ghodrati mengatakan pergeseran ke aplikasi perpesanan yang lebih berfokus pada privasi telah dibangun sebelum kejadian ini.

“Aplikasi seperti Signal, Telegram, Wickr dan WhatsApp menawarkan fitur privasi mulai dari transfer data terenkripsi end-to-end hingga ‘pesan yang bisa hilang sendiri’,” katanya.

Dalam beberapa hal WhatsApp sebenarnya lebih fokus pada privasi daripada pesaingnya, Telegram. WhatsApp adalah yang pertama menerapkan enkripsi end-to-end secara default. Ini mencegah penyedia layanan untuk dapat mengakses pesan pengguna untuk setiap obrolan, kecuali antara pengguna dan bisnis besar.

Telegram, hanya mengaktifkan enkripsi end-to-end untuk “obrolan rahasia”, sebuah opsi yang harus dipilih secara aktif oleh pengguna untuk setiap kontak. Obrolan semacam itu dimaksudkan untuk orang yang menginginkan lebih banyak privasi daripada orang kebanyakan, jelas layanan tersebut dalam FAQ.

Menurut data komite urusan dalam negeri parlemen Inggris, selama tiga pekan pertama bulan Januari, Signal telah memperoleh 7,5 juta pengguna secara global. Sedangkan Telegram telah memperoleh 25 juta pengguna.

 
Berita Terpopuler