Penembakan Brutal di AS, Lima Tewas, Termasuk Ibu Hamil

Polisi yakin penembakan brutal ini menyasar target tertentu.

Wikipedia
Police line
Rep: Fergi Nadira Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, MARION -- Lima orang, termasuk seorang wanita hamil ditembak mati di dalam sebuah rumah di Indianapolis, Ahad (24/1) waktu setempat. Polisi mengatakan, serangan ini jelas penembakan yang ditargetkan.

Laporan penembakan awalnya terdeteksi pada panggilan polisi sekitar pukul 04.00 di tempat yang berbeda. Sersan Shane Foley dari Departemen Kepolisian Metropolitan Indianapolis mengatakan, timnya pertama kali menemukan seorang remaja laki-laki dengan luka tembak.

Baca Juga

Ketika petugas sedang menyelidiki penembakan remaja itu, Foley mengatakan polisi menerima informasi lain sekitar pukul 4.40 pagi. Polisi kemudian menuju ke rumah terdekat, dan menemukan beberapa orang dewasa tewas di dalam rumah karena luka tembak.

Mereka yang tewas diidentifikasi bernama Kezzie Childs (42 tahun), Raymond Childs (42 tahun), Elijah Childs (18 tahun), Rita Childs (13 tahun), Kiara Hawkins (19 tahun), dan anak yang belum lahir dari Hawkins.

Foley mengatakan, Hawkins pertama kali dibawa ke rumah sakit daerah. Tetapi dia dan anaknya yang belum lahir tak bisa diselamatkan.

Polisi berharap remaja yang ditemukan pertama kali dengan luka tembak dapat selamat. Polisi yakin remaja itu terluka dalam penembakan yang sama menewaskan lima orang lainnya.

Kepala IMPD Randal Taylor mengatakan polisi yakin penembakan mematikan itu tidak acak, tetapi merupakan serangan terarah yang dilakukan oleh penyerang.

Menurutnya, penembakan terjadi beberapa hari setelah pejabat departemen kepolisian mengumumkan upaya terbaru mereka untuk memerangi kekerasan, kejahatan terkait narkoba dan kekerasan yang didorong oleh kemiskinan atau keputusasaan.

"Tapi apa yang kami lihat pagi ini adalah jenis kejahatan yang berbeda. Apa yang terjadi pagi ini, berdasarkan bukti yang telah dikumpulkan sejauh ini, adalah pembunuhan massal," kata Taylor pada konferensi pers dilansir laman Al Arabiya, Senin (25/1).  

Taylor mengatakan ini adalah penembakan korban massal terbesar di kota dalam lebih dari satu dekade. Dia mendesak masyarakat untuk menghubungi polisi dan menyampaikan informasi apa pun yang mungkin mereka miliki tentang pembunuhan itu.

Wali kota Joe Hogsett menyebut penembakan itu sebagai pembunuhan massal. Dia mengatakan bahwa seseorang atau individu telah membawa teror ke komunitas. Joe menghubungi pejabat di kantor lapangan FBI di Indianapolis, kantor Kejaksaan AS setempat, dan lembaga penegak hukum lainnya untuk mendapatkan bantuan dalam penyelidikan penembakan.



 
Berita Terpopuler