Ratusan Warga Kupang Dievakuasi Hindari Longsor

Sebelumnya, longsor menewaskan sepasang suami istri.

ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Ratusan Warga Kupang Dievakuasi Hindari Longsor. Ilustrasi
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebanyak sekitar 140 warga yang tinggal di sekitar bantaran Kali Liliba, Kelurahan Tuak Daun Merah, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur dievakuasi untuk menghindari ancaman tanah longsor.

Baca Juga

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Kupang Maxi Didok mengemukakan evakuasi warga dilakukan menyusul bencana tanah longsor yang terjadi pada Senin (25/1) dini hari sekitar pukul 05.00 Wita.

"Ratusan warga kami evakuasi sementara ke Gereja St Petrus Rasul di Kelurahan TDM," katanya, Senin.

Ia menjelaskan, peristiwa tanah longsor yang terjadi menewaskan dua warga yang merupakan sepasang suami-istri berinisial PK dan M. Untuk menghindari ancaman longsor susulan, warga dievakuasi sementara.

 

Maxi menjelaskan banyak rumah penduduk di sekitar lokasi longsor yang berada persis di bantaran Sungai Liliba dengan medan yang sangat terjal. Beberapa rumah warga berada di area bawah tebing sehingga sangat membahayakan keselamatan.

Ketika terjadi longsor, maka bisa tertimbun tanah dan batu besar yang berada lebih tinggi. Ia menjelaskan, rumah-rumah warga seperti hanya bergantungan di atas tebing sehingga saat peresapan air ke tanah meningkat akibat limbah dan air hujan maka berpotensi terjadinya longsor.

"Beberapa hari ini intensitas hujan juga lumayan tinggi sehingga membuat longsor ini terjadi," katanya.

 

Maxi menambahkan, selain itu batu-batu besar penahan yang berada di bawah rumah penduduk juga sudah terlepas sehingga potensi longsor susulan sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, warga dievakuasi sementara karena kondisi curah hujan juga masih tinggi.

 
Berita Terpopuler