Sejarah! Lloyd Austin Jadi Menhan Kulit Hitam Pertama AS

Penunjukkan Austin dilakukan di tengah ancaman ekstremisme kanan kulit putih.

AP Photo/Susan Walsh
Pensiunan Jenderal Angkatan Darat Lloyd Austin, pilihan Biden untuk menjadi menteri pertahanan, meninggalkan podium setelah berbicara di teater The Queen di Wilmington, Del., Rabu, 9 Desember 2020.
Rep: Lintar Satria Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senat Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi pilihan Presiden Joe Biden yakni Lloyd Austin untuk menduduki jabatan Menteri Pertahanan. Ia menjadi warga kulit hitam pertama yang memimpin Pentagon.

Austin terpilih dengan perbandingan suara 93-2. Hanya dua Senator dari Partai Republik yakni Mike Lee dan John Hawley yang tidak memilihnya. Di media sosial Twitter, Austin mengatakan ia 'merasa terhormat dan mendapatkan kesempatan istimewa' untuk mengabdi sebagai Menteri Pertahanan.

Ia menambahkan sangat bangga menjadi warga Afro-Amerika pertama yang dipilih sebagai Menteri Pertahanan. "Mari kembali bekerja," tulisnya, seperti dikutip the Guardian, Jumat (22/1) kemarin.

Austin yang akan memimpin 1,3 juta tentara aktif menjadi pejabat pertahanan dan keamanan Biden kedua yang dikonfirmasi Senat. Sebelumnya Senat mengkonfirmasi Avril Haines sebagai Direktur Intelijen Nasional. Wakil Presiden Kamala Harris memimpin upacara sumpah jabatan Haines Kamis (22/1) lalu.

Konfirmasi Austin membutuhkan dispensasi dari dua lembaga legislatif. Sebab berdasarkan peraturan seorang yang dicalonkan sebagai Menteri Pertahanan harus sudah keluar dari militer minimal selama tujuh tahun. Sementara Austin baru pensiun pada 2016 lalu.

House of Representative dan Senat memberikan dispensasi tersebut dengan mudah. Tapi ada sejumlah anggota parlemen yang khawatir hal ini dapat merusak peraturan yang dimaksudkan untuk menjaga agar warga sipil mengendalikan militer.

Kongres sudah memberikan dispensasi semacam ini untuk ketiga kalinya, termasuk ketika Donald Trump menunjuk Jenderal Jim Mattis sebagai Menteri Pertahanan tahun 2017 lalu.

Dalam sidang konfirmasinya Austin meredakan kekhawatiran tersebut. Austin menegaskan siap 'mengabdi sebagai seorang warga sipil, dengan sepenuhnya menyadari perbedaan dengan tentara'.

Baca Juga

Austin yang dibesarkan di pinggir kota Georgia lulus akademi militer West Point dan terus naik jajaran perwira militer yang hampir semuanya warga kulit putih. Ia selalu berhasil menembus batasan-batasan rasial setiap dipromosikan sepanjang 41 tahun karirnya di militer.

Dalam video yang diunggah di Twitter, Austin merefleksikan perjalanan karirnya tersebut. Ia berjanji tidak akan ada warga Afrika-Amerika 'yang terakhir' yang memimpin militer AS.

Di sidang konfirmasinya anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat AS bertanya apa rencananya untuk mengatasi ekstremisme dan nasionalisme kulit putih di militer, terutama penyelidikan menemukan banyak anggota dan mantan anggota militer terlibat dalam serangan ke Capitol Hill pada 6 Januari lalu.

Austin berjanji untuk menyelesaikan akar masalah ekstremisme dalam negeri. "Pekerjaan Departemen Pertahanan adalah menjaga rakyat Amerika aman dari musuh-musuh kami, tapi kami tidak bisa melakukan itu bila musuh-musuh itu berada di barisan kami sendiri," katanya pada anggota Senat.  

Biden menunjuk Austin untuk memperbaiki stabilitas di Pentagon dan membangun kembali hubungan dengan sekutu-sekutu AS yang dirusak selama pemerintahan Trump. Ia juga ditugaskan untuk menghadapi berbagai ancaman mulai pandemi berikutnya, isu perubahan iklim dan krisis pengungsi.

"Berdasarkan penilaian saya, tidak diragukan lagi saat ini ia orang yang tepat untuk memimpin Departemen Pertahanan pada momen ini dalam sejarah kami," kata Biden saat mengumumkan pencalonan Austin bulan lalu.

Ia menyebut Austin sebagai 'definisi dari tugas, kehormatan dan negara' dan pemimpin 'yang ditakutkan musuh, dikenal dan dihormati sekutu'. Tidak lama usai dilantik, Austin menghubungi Sekretaris Jenderal Nato Jens Stoltenberg untuk menegaskan kembali 'komitmen tak tergoyahkan' AS pada aliansi pertahanan itu.

Selama empat tahun masa jabatannya Trump selalu menyerang kerja sama dengan NATO. Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pelantikan Austin pada Senin (25/1) pekan depan akan dipimpin Wakil Presiden Harris.


 
Berita Terpopuler