Vaksin Covid-19 Belum Juga Tiba di Tasikmalaya

Sebelumnya Gubernur Jabar menyatakan vaksin akan sampai ke Tasikmalaya hari ini.

Republika/bowo pribadi
Vaksin Covid-19 hingga hari ini belum tiba di Tasikmalaya. Vaksinasi Covid-19 tahap pertama mulai diberikan kepada nakes (ilustras)
Rep: Bayu Adji P Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Vaksin Covid-19 masih belum juga didistribusikan ke Kabupaten Tasikmalaya hingga Jumat (22/1). Padahal, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil sebelumnya menyatakan vaksin akan sampai ke Tasikmalaya hari ini.

Baca Juga

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, vaksin Covid-19 masih belum sampai daerahnya. Menurut dia, vaksin akan didistribusikan ke Kabupaten Tasikmalaya pada Selasa (26/1).  "Informasi terakhir katanya hari Selasa," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (22/1).

Sasaran awal vaksiniasi Covid-19 adalah untuk sekira 1.700 tenaga kesehatan (nakes). Termasuk sebanyak 10 orang perwakilan dari forum komunikaso pimpinan daerah (forkopimda) Kabupaten Tasikmalaya.

Atang mengatakan, vaksinasi di Kabupaten Tasikmalaya kemungkinan baru akan dilakukan pada awal Februari. Namun, ia belum bisa memastikan tanggalnya lantaran vaksin belum juga diterima. "Kita lihat kapan pastinya datang, lalu distribusi ke puskesmas-puskesmas. Semua sarana prasarana dan SDM sudah siap. Buat nakes saja, saya perhitungkan dua minggu selesai," kata dia.

Ia menjelaskan, Kabupaten Tasikmalaya sudah memiliki gudang farmasi untuk menyimpan vaksin Covid-19 jika sudah didistribusikan. Selain itu, pihaknya juga telah menerima bantuan dari pemerintah pusat berupa enam unit refrigerator (lemari pendingin) agar vaksin tetap berada di suhu udara yang telah ditentukan.

 

Setidaknya terdapat 43 fasilitas yang sudah disiapkan sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Tasikmalaya. Tempat itu adalah 40 puskesmas, satu klinik, satu perguruan tinggi kesehatan, dan satu rumah sakit, yang sudah disiapkan.

Untuk teknis pendistribusian vaksin ke puskesmas, Atang menyebut, tak akan banyak kendala. Sebab, puskesmas-puskesmas di Kabupaten Tasikmalaya juga sudah memiliki refrigrator untuk tempat menyimpan vaksin. "Vaksin ini kan perlakuanya sama dengan yang lain. Suhunya kan bisa dua hingga delapanderajat. Jadi tidak akan ada kesulitan," kata dia.

Ihwal manajemen vaksinasi, Atang mengatakan, dinas kesehatan sudah mengumpulkan semua koordinator imunisasi untuk memastikan vaksinasi berjalan lancar. Ia juga meminta semua pihak terus melakukan sosialisasi agar tak ada yang menolak vaksinasi.

"Memang ada nakes yang bertanya kalau nakes menolak. Saya bilang, vaksin itu untuk melindungi nakes dari penularan Covid-19. Saya wajibkan semua nakes divaksinasi. Insyaallah tak ada yang menolak," kata dia.

Meski begitu, jika masih ada nakes yang menolak vaksinasi Covid-19, ia akan meminta nakes yang bersangkutan membuat surat pernyataan, yang menjelaskan dasar penolakan vaksinasi. Menurut dia, vaksin Covid-19 ini sudah jelas memiliki uji klinis, bahkan sudah dinyatakan suci dan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Jadi mau apa lagi? Menurut saya adalah sebuah kebodohan kalau ada yang menolak vaksin ini. Intinya kita pasti akan lebih massif sosialisasi dan edukasi," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta daerah membuat manajemen jelang vaksinasi Covid-19. Program vaksinasi harus disiapkan dengan matang agar tak timbul permasalahan saat pelaksanaan. 

Emil -sapaan Ridwan Kamil-- mengatakan, pemerintah daerah harus maksimal melakukan edukasi mengenai vaksinasi kepada masyarakat. Apalagi, banyak beredar hoaks dan provokasi mengenai vaksin Covid-19. "Jangan sepelekan hoaks dan provokasi di WA (WhatsApp)," kata dia di Tasikmalaya, Rabu (20/1).

Ia menjelaskan, edukasi bisa dilakukan dengan memasang baliho di jalan-jalan protokol. Dengan begitu, masyarakat dapat sadar akan pentingnya vaksinasi Covid-19.

 

 

 
Berita Terpopuler