Tak Lagi Menjabat, Benarkah Trump Jadi Target Pembunuhan?

Beredar ilustrasi pria sedang bermain golf diyakini Donald Trump jadi target drone.

Twittter Khamenei_site/tangkapan layar
Ilustrasi seorang pria yang diduga Donald Trump seperti menjadi sasaran drone.
Rep: Fergi Nadira Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Akun Twitter Pemimpin Tertinggi Iran @khamenei_site mengunggah foto satu orang tengah bermain golf yang menyerupai mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Jumat (22/1). Dalam foto tersebut, pegolf seakan menjadi sasaran pesawat tak berawak.

Foto itu tampaknya bermaksud mengulang janji balas dendam kepada Trump atas pembunuhan jenderal top Iran Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS. Unggahan di Twitter tersebut memuat keterangan teks ucapan Ayatollah Ali Khamenei persis seperti pada Desember lalu.

"Balas dendam pasti", memperbaharui sumpah balas dendam menjelang peringatan pertama pembunuhan komandan militer Jenderal Qassem Soleimani dalam serangan di Irak.

"Mereka yang memerintahkan pembunuhan Jenderal Soleimani serta mereka yang melakukan ini harus dihukum. Balas dendam ini pasti akan terjadi pada waktu yang tepat," ujar Khamenei dalam pernyataan di Twitter pada 16 Desember dikutip laman Arab News, Jumat.

Namun demikian, dia tidak menyebut nama Trump yang telah memerintahkan penyerangan. Awal bulan ini, Twitter menghapus cicitan oleh Khamenei karena dia mengatakan vaksin buatan AS dan Inggris tidak dapat diandalkan dan mungkin dimaksudkan untuk mencemari negara lain.

Baca Juga

Twitter menilai, cicitan Khamenei itu melanggar aturannya terhadap informasi yang salah. Namun demikian, belum ada tindakan langsung yang jelas dari Twitter atas cicitan berbahasa Persia pada Jumat (22/1) ini oleh Khamenei.

Ketegangan dengan cepat muncul antara Teheran dan Washington sejak 2018, ketika Trump keluar dari kesepakatan 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia yang berusaha mengekang program nuklir Teheran. Washington menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran.

Iran menyerukan tindakan dan "bukan hanya kata-kata" tak lama setelah Joe Biden dilantik sebagai presiden AS pada Rabu. Biden mengatakan Washington akan bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir jika Iran melanjutkan kepatuhan yang ketat.


 
Berita Terpopuler