Takut Dikremasi, Muslim Sri Lanka Enggan Pergi ke RS

Sri Lanka tetap memberlakukan kremasi paksa bahkan kepada Muslim Covid-19.

EPA-EFE/CHAMILA KARUNARATHNE
Takut Dikremasi, Muslim Sri Lanka Enggan Pergi ke RS. Petugas kesehatan Sri Lanka membawa peti mati korban terkait Covid-19 yang tidak diklaim ke krematorium di pemakaman umum di Kolombo, Sri Lanka, 10 Desember 2020.
Rep: Kiki Sakinah Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Anggota parlemen Sri Lanka mengatakan, Muslim di negara enggan pergi ke rumah sakit(RS) karena mereka takut akan dikremasi jika meninggal karena Covid-19. Hal itu diungkapkannya kepada parlemen pada Rabu (20/1).

Baca Juga

"Umat Muslim takut pergi ke rumah sakit karena mereka takut akan dikremasi jika mereka meninggal karena Covid-19," kata Bathiudeen, dilansir di Daily Mirror, Kamis (21/1).

Ia mengatakan, beberapa anggota parlemen pemerintah keliru menafsirkan Alquran dengan mengatakan ajaran dalam Alquran itu tidak melarang kremasi. Menurutnya, Alquran perlu dibaca dengan cara yang lurus untuk memahami kebenarannya.

"Umat Muslim sedih karena seorang bayi yang meninggal karena Covid-19 Sabtu lalu telah dikremasi," katanya.

 

Dia juga mengatakan, pengusaha Muslim terdampak oleh isolasi di daerah Muslim termasuk Kattankudy. Kremasi paksa jenazah yang meninggal Covid-19 di Sri Lanka telah menuai kecaman dan kemarahan umat Muslim selama ini.

Sebab, kremasi dinilai bertentangan dengan praktik pemakaman dalam Islam. Dalam Islam, jenazah harus dikuburkan dan dibaringkan menghadap kiblat di Makkah.

Perintah kremasi tersebut dikeluarkan pada April 2020. Otoritas kesehatan di Sri Lanka yang mayoritas beragama Buddha bersikeras bahwa semua korban virus corona harus dikremasi, bahkan jika merea adalah Muslim. Selain itu, para biksu Buddha berdalih jenazah yang dikuburkan dapat mencemari air tanah dan menimbulkan virus.

Protes juga datang dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang pada Desember lalu menyerukan agar Muslim Sri Lanka diizinkan menguburkan anggota keluarga mereka sesuai dengan keyakinan agama mereka. Dewan Muslim Sri Lanka sebelumnya juga pernah mengatakan Muslim takut mencari bantuan medis karena tidak ingin dikremasi jika mereka meninggal. Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengatakan penguburan harus diizinkan selama itu dilakukan dengan menerapkan tindakan pencegahan.

 

http://www.dailymirror.lk/breaking_news/Muslims-reluctant-to-go-to-hospital-Rishad/108-204155

 
Berita Terpopuler