Tambah 456 Kasus Covid-19, DIY Kembali Catat Rekor Baru

Pertama kalinya kasus Covid-19 di DIY mencapai lebih dari 400 kasus per hari.

Republika/Thoudy Badai
Tabung cairan hasil tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR). Ilustrasi
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY melaporkan 456 kasus baru positif Covid-19 pada 21 Januari 2021. Lonjakan ini kembali mencatatkan rekor baru penambahan kasus harian Covid-19 dan pertama kalinya mencapai lebih dari 400 kasus per hari. Total kasus positif di DIY sejauh ini sudah mencapai 18.258 kasus.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, Kabupaten Bantul menyumbang tertinggi kasus baru yaitu 182 kasus baru.

Disusul Kabupaten Sleman yang menyumbang 179 kasus baru. Sedangkan, Kota Yogyakarta menyumbang 61 kasus baru, Kabupaten Kulon Progo menyumbang 20 kasus baru, dan Kabupaten Gunungkidul menyumbang 14 kasus baru.

Berdasarkan riwayat, kata Berty, sebagian besar kasus baru ini merupakan hasil pelacakan (tracing) kontak kasus yang sudah ada sebelumnya. Setidaknya, 259 kasus baru merupakan hasil tracing.

"126 kasus baru didapat dari riwayat periksa mandiri, dua kasus baru dari riwayat skrining karyawan kesehatan, satu kasus baru ada riwayat perjalanan luar daerah dan riwayat 68 kasus baru lainnya belum ada info," kata Berty, Kamis (21/1).

Walaupun lonjakan kasus terus terjadi, kesembuhan Covid-19 juga masih terus bertambah. Pada 21 Januari ini, dilaporkan tambahan 206 kasus sembuh di DIY.

Ratusan kasus sembuh tersebut juga tersebar di lima kabupaten/kota di DIY, dengan jumlah tertinggi dilaporkan di Bantul sebanyak 133 kasus sembuh. Di Gunungkidul dilaporkan 43 kasus sembuh, di Sleman 26 kasus sembuh, di Kota Yogyakarta tiga kasus sembuh, dan di Kulon Progo satu kasus sembuh.

Berty menuturkan, bertambahnya 206 kasus sembuh tersebut menjadikan total kasus sembuh di DIY mencapai 12.053 kasus. Jika dibandingkan dengan total kasus positif, maka persentase kesembuhan yakni 66 persen.

"Kasus aktif di DIY menjadi 5.788 kasus dan tambahan 456 kasus baru positif dan 206 kasus sembuh tersebut merupakan pemeriksaan terhadap 1.109 dan 1.046 orang," ujarnya.

Selain itu, kematian Covid-19 juga bertambah sebanyak sembilan kasus. Seluruh kasus meninggal dunia ini terdiri dari lima warga Kota Yogyakarta, dua warga Bantul, satu warga Gunungkidul dan satu warga Sleman.

Berty menyebut, dilaporkannya sembilan kasus meninggal dunia tersebut merupakan hasil verifikasi data oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Secara kumulatif, total kematian akibat Covid-19 di DIY sudah mencapai 417 kasus. "Persentase kematian Covid-19 di DIY 2,28 persen," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 terjadi usai libur panjang. Terutama pada libur di Bulan Agustus dan Oktober serta libur akhir tahun 2020.

Padahal, katanya, sebelum libur panjang tersebut total kasus positif di Kota Yogyakarta hanya 58 kasus. Tepatnya pada Maret hingga Juli 2020, dimana saat itu masih erat di masyarakat istilah stay at home dan mengurangi mobilitas.  

"Ketika mobilitas muncul, kita mengalami kenaik 600 kasus lebih di Agustus. Oktober sampai akhir tahun masih terus meningkat, sekarang 3.000-an disaat mobilitas tinggi. Orang datang ke Yogya banyak dan potensi paparan (Covid-19) itu muncul," kata Heroe dalam Talk Show dengan tema 'Yogya Siap Divaksinasi' yang digelar Republika.co.id secara virtual, Kamis (21/1). 

 
Berita Terpopuler