Jam-Jam Terakhir Jelang Lengser, Trump Ampuni 73 Orang

Salah satu yang dapat pengampunan Trump adalah eks penasihat, Steve Bannon.

WHITE HOUSE / HANDOUT/WHITE HOUSE
Pengambilan gambar dari video selebaran yang dirilis oleh Gedung Putih menunjukkan Presiden AS Donald J. Trump berbicara kepada bangsanya dari Ruang Biru Gedung Putih di Washington, DC, AS
Rep: Dwina Agustin Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pada jam-jam terakhir masa jabatan sebagai presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah mengampuni 73 orang pada Selasa (19/1). Pengampunan ini termasuk untuk mantan penasihatnya, Steve Bannon, yang menghadapi tuduhan penipuan.

Sebuah pernyataan dari Gedung Putih mencantumkan, 73 orang yang telah menerima pengampunan dan 70 orang yang hukumannya diringankan. Bannon adalah ahli strategi dan penasihat utama Presiden Trump selama kampanyenya 2016.

Bannon didakwa pada Agustus tahun lalu dengan tuduhan penipuan atas kampanye penggalangan dana untuk membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko. Jaksa penuntut mengatakan, Bannon dan tiga orang lainnya menipu ratusan ribu donor sehubungan dengan kampanye "We Build the Wall".

Dalam kampanye itu, Bannon mengumpulkan 25 juta dolar AS.  Bannon dituduh menerima lebih dari 1 juta dolar AS, setidaknya beberapa di antaranya digunakan untuk menutupi pengeluaran pribadi. Dia membantah tuduhan itu dan belum diadili.

"Pemimpin penting dalam gerakan konservatif dan dikenal karena kecerdasan politiknya," kata Pernyataan Gedung Putih alasan memberikan pengampunan pada Bannon.

Baca Juga

Dalam pernyataan itu, jaksa dinilai telah mengejar Bannon dengan tuduhan terkait penipuan yang berasal dari keterlibatannya dalam proyek politik.

Selain Bannon, rapper Lil Wayne, yang bernama asli Dwayne Carter, mengaku bersalah atas dakwaan senjata federal tahun lalu dan telah diampuni. Dia mengunggah foto dirinya dengan Trump selama kampanye pemilihan yang memuji pekerjaan presiden dalam reformasi kriminal.

Ada pula Kodak Black, nama asli Bill K Kapri, yang juga didakwa dengan pelanggaran senjata api, diringankan hukumannya selama tiga tahun 10 bulan. Pernyataan Gedung Putih menyatakan, keputusan itu karena pekerjaan filantropisnya.

Sedangkan Kwame Kilpatrick dijatuhi hukuman pada 2013 menjadi 28 tahun penjara atas tuduhan pemerasan, penyuapan, dan pemerasan sehubungan dengan masa jabatannya sebagai wali kota Detroit dari 2002 hingga 2008. Hukumannya diringankan dengan alasan mendapatkan dukungan oleh anggota terkemuka dari komunitas Detroit.

Anthony Levandowski menerima pengampunan penuh dari hukuman 18 bulan. Dia adalah mantan insinyur Google yang mengaku mencuri teknologi rahasia terkait mobil self-driving/perusahaan. Pengampunan tersebut mengatakan, dia telah membayar harga yang signifikan atas tindakannya dan rencananya untuk mengabdikan bakatnya untuk memajukan kepentingan publik.

Pengampunan penuh juga diberikan kepada Elliott Broidy, penggalangan dana Partai Republik yang mengaku menerima dana untuk melobi Trump buat kepentingan China dan Malaysia. Gedung Putih mengutip upaya filantropisnya menjadi alasan pengampunan.

Seperti dikutip BBC, menjadi langkah yang umum bagi presiden yang akan keluar untuk mengeluarkan pengampunan sebelum meninggalkan Gedung Putih. Pengampunan ini membatalkan hukuman pidana atau peringanan untuk mengakhiri hukuman penjara. Dalam hal kejahatan yang didakwakan di pengadilan federal, presiden AS memiliki kekuasaan yang hampir tidak terbatas untuk mengampuni.

Trump telah mengeluarkan beberapa pengampunan dalam beberapa bulan terakhir, meskipun jumlahnya secara umum turun dibandingkan dengan presiden sebelumnya. Banyak dari mereka yang diampuni adalah rekan dekat dan sekutu, seperti mantan manajer kampanye Paul Manafort, sekutu lama Roger Stone, dan ayah menantunya Jared Kushner, Charles.

Trump masih bisa mengeluarkan lebih banyak pengampunan pada Rabu pagi. Dia tetap menjadi presiden sampai Biden mengambil sumpah jabatan di luar Gedung Capitol AS.

 
Berita Terpopuler