Joe Biden tak Relokasi Kedubes AS di Israel dari Yerusalem

Pada Mei 2018, AS memindahkan kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem

AP/Evan Vucci
Presiden terpilih Joe Biden
Rep: Kamran Dikarma Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintahan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak akan merelokasi Kedutaan Besar AS (Kedubes) di Israel dari Yerusalem. Hal itu diungkap calon menteri luar negeri Antony Blinken dalam sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS pada Selasa (19/1).

Baca Juga

"Apakah Anda setuju bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel dan apakah Anda berkomitmen bahwa AS akan mempertahankan kedutaan kita di Yerusalem?" tanya Senator Republik Ted Cruz dari Texas kepada Blinken dalam sidang tersebut.

"Ya dan Ya," jawab Blinken menanggapi pertanyaan Cruz. Mengenai solusi dua negara di Palestina, Blinken mengatakan, Biden memikirkan cara terbaik untuk memastikan masa depan Israel sebagai negara Yahudi dan demokratis. Pemerintahan Biden pun bakal berupaya memberikan Palestina sebuah negara yang menjadi haknya melalui solusi dua negara.

"Saya pikir secara realistis, sulit untuk melihat prospek jangka pendek untuk bergerak maju. Yang penting adalah memastikan tidak ada pihak yang mengambil langkah yang membuat proses yang sudah sulit menjadi lebih menantang," kata Blinken.

 

Pada Desember 2017, pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. AS menjadi negara pertama yang melakukan hal tersebut. Palestina dan negara Arab serta Muslim mengkritik tajam langkah yang diambil Trump. Palestina diketahui menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan negaranya.

Namun, Trump tetap melanjutkan kebijakannya yang memihak pada kepentingan politik Israel. Pada Mei 2018, AS resmi memindahkan kedutaan besarnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

 
Berita Terpopuler