Ekonom: Ini Kriteria Pimpinan Lembaga Pengelola Investasi

Calon pemimpin INA baiknya memiliki latar belakang profesional di bidang investasi,

Pixabay
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyebutkan, pimpinan lembaga pengelola keuangan khusus investasi milik Indonesia atau kerap disebut sebagai Otoritas Investasi Indonesia (INA) harus memiliki beberapa kriteria umum dan khusus. Mulai dari integritas yang tinggi hingga berpengalaman di bidang pemerintahan.
Rep: Adinda Pryanka Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyebutkan, pimpinan lembaga pengelola keuangan khusus investasi milik Indonesia atau kerap disebut Otoritas Investasi Indonesia (INA) harus memiliki beberapa kriteria umum dan khusus. Mulai dari integritas yang tinggi hingga berpengalaman di bidang pemerintahan.

Baca Juga

Untuk kriteria umum, Yusuf menjelaskan, sosok pemimpin INA harus memiliki rekam jejak bersih, terutama dari sisi integritas. Baik itu di lingkungan swasta maupun pemerintahan.

Lebih spesifik, Yusuf menambahkan, calon pemimpin INA sebaiknya memiliki latar belakang profesional di bidang investasi dan keuangan. Sebab, lembaga ini akan berkaitan dengan penggunaan instrumen investasi untuk beragam pembiayaan, terutama dalam pembangunan infrastruktur.

"Jadi, pengetahuan tentang berbagai instrumen investasi sangat penting bagi kepala INA," tutur Yusuf saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (20/1).

Selain itu, memiliki latar belakang birokrat ataupun pengalaman di bidang pemerintahan akan menjadi nilai tambah. Sebab, Yusuf menjelaskan, INA akan banyak berkoordinasi dengan banyak institusi dalam negeri dan luar negeri sehingga pengalaman di pemerintahan akan banyak membantu kinerjanya.

Kriteria terakhir, pemimpin INA sebaiknya sosok yang memang sudah dikenal para investor. Tugas INA untuk mengundang investor diyakini Yusuf akan semakin mudah ketika mereka tidak asing dengan sosok pimpinannya.

"Ini (red: pemimpin INA) bisa jadi salah satu pertimbanga penting bagi investor dan tentu nantinya ada dampak positif bagi perjalanan dari lembaga ini," kata Yusuf.

 

Dilansir Bloomberg, daftar nama calon pimpinan lembaga pengelola keuangan khusus investasi milik Indonesia semakin menyempit. Salah satu nama yang muncul adalah Pandu Sjahrir dari Indies Capital Partners Pte. Informasi tersebut disampaikan oleh beberapa orang yang mengetahui masalah, namun enggan menyebutkan namanya.

Sjahrir merupakan managing partner di manajer aset alternatif Indies Capital disebut sebagai calon terkuat di antara kandidat tersisa. Pemerintah diperkirakan akan menentukan nama pimpinan INA pada bulan ini, namun sampai saat ini belum ada keputusan akhir yang dibuat.

Sjahrir merupakan investor dan nama yang terkenal di industri teknologi Indonesia. Ia menjadi investor awal di startup lokal seperti Gojek. Selain di Indies Capital, ia juga menjabat sebagai direktur operasional di Sea Ltd Indonesia dan anggota dewan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Nama lain yang masuk dalam daftar tersebut adalah Arief Budiman, mantan direktur keuangan produsen energi PT Pertamina. Selain itu, Direktur Utama PT Indika Energy Arsjad Rasjid, CEO PT Bank CIMB Niaga Tigor Siahaan dan Presiden Direktur PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia Rizal Gozali.

 
Berita Terpopuler