Bupati Cirebon Minta BBWS Keruk Sungai

Ada 25 sungai di Kabupaten Cirebon yang berada dalam tanggung jawab BBWS.

Foto: Dok Humas Pemkab Cirebon
Bupati Cirebon, Imron
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Penyempitan dan pendangkalan sungai menjadi salah satu penyebab banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon. Pemkab Cirebon meminta kepada pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mengatasi kondisi tersebut.

"Kami akan mengirimkan surat ke kementerian dan berkoordinasi dengan BBWS untuk bisa segera mengeruk sungai yang ada di Kabupaten Cirebon,'' kata Bupati Cirebon, Imron, saat mengunjungi lokasi banjir di Desa Suranenggala Kulon, Kecamatan Suranengggala, Kabupaten Cirebon, Selasa (19/1).

Imron menyebutkan, ada 25 sungai di Kabupaten Cirebon yang berada dalam tanggung jawab BBWS. Karena itu, dia berharap adanya pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan untuk mencegah terjadinya kembali musibah banjir.

Jalur kereta api (KA) di KM 252+5/7 antara Stasiun Ketanggungan – Ciledug, Kabupaten Cirebon, terendam banjir luapan Sungai Cisanggarung. Akibatnya, jalur tersebut tidak bisa dilalui KA sehingga mengganggu perjalanan KA. (Ilustrasi)-(dok. Humas Daop 3 Cirebon)
 

Dalam kunjungannya itu, Imron menuturkan, penyebab banjir yang terjadi di Desa Suranenggala Kulon adalah akibat adanya penyempitan sungai Winong. Selain itu, sungai juga mengalami pendangkalan sehingga tidak dapat menampung air dengan volume yang besar. 

 

Imron mengakui, selain kondisi sungai, penyebab banjir di Desa Suranenggala Kulon juga akibat adanya rob dari laut. Hal tersebut membuat aliran sungai menjadi tertahan. 

"Apalagi, intensitas hujan sangat tinggi," kata Imron. 

Musibah banjir yang terjadi di Kecamatan Suranenggala merendam sembilan desa. Diperkirakan ada sekitar 4.000 rumah warga yang terendam banjir di kecamatan tersebut. 

 

Imron pun meminta kepada masyarakat untuk bisa menjaga sungai, terutama tidak membuat bangunan di sempadan sungai. Karena hal tersebut membuat aliran sungai menjadi tidak lancar. 

 
Berita Terpopuler