Kantor BPPKAD Solo Tutup 5 Hari, Pegawai Kerja dari Rumah

Ada sejumlah pegawai BPPKAD yang terpapar Covid-19.

Pixabay
Ilustrasi Covid-19
Rep: Binti Sholikah Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menutup sementara kantor Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) selama lima hari pada 20-24 Januari 2021. Hal itu lantaran ada sejumlah pegawai BPPKAD yang terpapar Covid-19.

Kepala BPPKAD Yosca Herman Soedrajat menyebutkan, ada tiga pegawai di kantor BPPKAD yang terpapar Covid-19. Meski hanya tiga pegawai yang terpapar, BPPKAD memutuskan tetap menutup layanan tatap muka. Sebab, ketiga pegawai tersebut berinteraksi dengan mayoritas pegawai lainnya.

"Mereka ini sebelum dinyatakan positif ini banyak berinteraksi dengan pegawai lainnya, terutama kemarin waktu membahas masalah APBD 2021," kata Yosca kepada wartawan, Selasa (19/1).

Selain itu, Pemkot Solo juga telah memberlakukan 75 persen ASN bekerja dari rumah dan 25 persen bekerja di kantor sejak 11 Januari sampai 25 Januari 2021. Sehingga, dengan adanya tiga orang yang terpapar Covid-19, BPPKAD memutuskan semua pegawai bekerja dari rumah.

"Totalnya mungkin ada 70 pegawai. Selama kantor ditutup nanti dilakukan penyemprotan disinfektan. Senin (25/1) sudah dibuka kembali layanan tatap muka," imbuhnya.

Baca Juga


Yosca menambahkan, selama layanan tatap muka ditutup, masyarakat masih bisa mengakses pelayanan pembayaran pajak daerah di kantor koordinator wilayah (korwil) yang berada di lima kecamatan. Selain itu, pembayaran pajak dapat dilakukan secara daring melalui layanan perbankan yang telah bekerja sama dengan Pemkot. Sedangkan pelayanan keuangan daerah harus menunggu kantor BPPKAD dibuka kembali pada Senin pekan depan.

"Semua sebetulnya sudah online. Tapi kan masyarakat yang tidak terbiasa online masih kami buka layanan manual," ucapnya.

Sebelumnya, Pemkot juga menutup layanan tatap muka di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada 13-25 Januari 2021. Hal itu lantaran ada sembilan pegawai Dispendukcapil yang terpapar Covid-19.

"Kalau ada yang terpapar ya harus ditangani seperti itu, mudah-mudahan belum terlambat. Layanan tetap berjalan, di Mal Pelayanan Publik (MPP) bisa, di kantor kecamatan juga ada," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, secara terpisah.

Menurut Ahyani, saat ini Dinas Kesehatan Kota (DKK) tengah melakukan penelusuran (tracing) kontak dekat dan kontak erat dari pegawai yang terpapar Covid-19 tersebut.

Dia menyatakan, saat ini penularan sudah tidak bisa diprediksi lagi dari mana asalnya. "Kadang ketika berada di kantor disiplin menerapkan protokol kesehatan, tetapi ketika di luar kantor malah abai," ujarnya.

 
Berita Terpopuler