Selandia Baru Gelar Konser Terbesar Setelah Bebas Covid-19

Selandia Baru menghadirkan Six60 dalam konser besar perdana sejak pandemi Covid-19.

Instagram
Band Six60 menggelar konser di lapangan olahraga di Waitangi, Selandia Baru, akhir pekan lalu (16/1).
Rep: Rizky Suryarandika Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Normalitas telah kembali ke Selandia Baru. Ribuan orang pada Sabtu (16/1) berbondong-bondong menghadiri konser musik terbesar sejak pandemi Covid-19 dimulai.

Sejak Juni 2020, Selandia Baru telah mencabut semua pembatasan Covid-19 dan menyatakan negara itu bebas virus. Akan tetapi, begitu kasus baru dilaporkan tak lama kemudian, beberapa pembatasan jarak sosial dan karantina sekali lagi diberlakukan.

Akhir pekan ini, ribuan warga Selandia Baru sudah dapat berkumpul di lapangan olahraga di Waitangi untuk menonton band paling terkenal Six60 yang tampil secara langsung. Menurut laporan, konser tersebut adalah pertunjukan luar ruangan terbesar yang diizinkan di negara itu sejak pandemi dimulai.

Foto-foto konser yang telah disebarkan secara daring sangat kontras dengan kondisi Inggris yang masih terkunci karena Covid-19. Penonton digambarkan ikut bernyanyi sambil mengenakan masker. Beberapa bahkan beruntung memiliki kesempatan interaksi penuh dengan gitaris Six60 Christ Mac.

Six60 saat ini dalam tur nasional enam hari yang disebut "Six60 Saturdays". Mereka akan tampil di Christchurch, Hastings, New Plymouth, Hamilton, dan Wellington. Vokalis band itu, Matiu Walters, mengatakan bahwa pihak berwenang di Selandia Baru telah bekerja sangat baik dalam menangani situasi Covid-19.

"Berada di sini dan dapat berkumpul bersama sementara orang lain di dunia tidak bisa melakukannya benar-benar membuat kami mengapresiasi seberapa baik negara kami telah menangani Covid-19 dan betapa beruntungnya kami," kata Walters, dilansir Times Now News pada Senin (18/1).

Baca Juga

"Saya merasa sangat bangga bahwa kami telah melakukan penanganan Covid-19 dengan sangat baik," lanjut Walters.



Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Arden mendapat banyak pujian tahun lalu atas kepemimpinannya. Dia memutuskan karantina wajib untuk semua pelancong pada 15 Maret, ketika negara itu baru mencatat enam kasus Covid-19.

Pada hari-hari berikutnya, penguncian Level 3 memerintahkan untuk menutup semua bisnis yang tidak penting. Hal ini membuat semua pertemuan dibatalkan dan perjalanan domestik terhenti.

Di tingkat penguncian berikutnya, orang Selandia Baru didorong untuk hanya berhubungan dengan orang yang tinggal dengan serumah. Mereka diminta menghindari orang yang tinggal berjauhan.

 
Berita Terpopuler