Industri Lindung Nilai China Belum Untungkan Pemain Global

Pada November lalu China memperluas akses ke lebih dari 400 lembaga keuangan asing.

Bank Sentral Cina. ilustrasi
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Manajer aset global sedang berjuang untuk menemukan pijakan di industri hedge fund China yang bernilai 3,74 triliun yuan atau sekitar 578 miliar dolar AS. Perubahan kebijakan yang telah lama ditunggu-tunggu sudah dirancang bertujuan memberi investor asing lebih banyak jalan untuk berinvestasi.

Baca Juga

Pada bulan November, China memperluas akses ke lebih dari 400 lembaga asing seperti UBS Group AG dan Citigroup Inc. yang memungkinkan mereka untuk berinvestasi melalui dana sekuritas swasta, dana lindung nilai versi lokal. Para pemain global berharap saluran penggalangan dana baru akan memberikan dorongan cepat bagi bisnis lokal mereka yang sedang kesulitan.

"Cukup banyak yang mulai menambah jumlah pegawai segera setelah regulator mengisyaratkan pelonggaran pada 2019," kata Kepala layanan keuangan di perekrut Morgan McKinley, Eric Zhu dilansir Bloomberg, Ahad (17/1).

Namun kenyataannya belum memenuhi harapan, dan pemain lokal terus mendominasi. Meskipun ada pelonggaran kebijakan, sebagian besar produk lindung nilai yang ada tetap terlarang bagi investor institusi asing dan RQFII yang memenuhi syarat.

Perusahaan global telah memenangkan izin untuk memompa 227 miliar dolar AS ke pasar China sebelum kuota dibatalkan untuk mendorong lebih banyak arus masuk. Tetapi sebagian besar kapasitas itu masih belum dimanfaatkan oleh unit-unit raksasa lokal seperti Bridgewater Associates.

 

 

"Selain itu, investor China lebih akrab dengan nama merek dan rekam jejak perusahaan lokal seperti Shanghai Greenwoods Asset Management dan Perseverance Asset Management," katanya.

Pada pertemuan baru-baru ini dengan regulator, manajer global menyatakan frustrasi atas keterbatasan yang mereka hadapi. Disertai dengan kurangnya insentif pajak, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. Meski demikian, mereka mendapat sedikit jaminan untuk pelonggaran lebih lanjut.

"Pertumbuhan aset secara keseluruhan di unit pemain global kemungkinan akan tetap lambat dalam beberapa tahun mendatang, bahkan jika ada pengecualian," kata Kepala penelitian di Shanghai Suntime Information Technology Co, Yin Tianyuan.

Sementara lebih dari 30 manajer asing telah mendirikan cabang, mereka bersaing dengan hampir 9.000 saingan lokal. Hedge fund Tiongkok juga menghadapi frustrasi. Mereka yang mengharapkan lebih banyak bisnis dari pemain internasional juga kecewa setelah pelonggaran kebijakan membuat sebagian besar produk hedge fund jadi tidak terjangkau.

Yin mengatakan perusahaan asing harus lebih fokus pada penelitian, mengembangkan produk yang berbeda dan memberikan pengembalian yang menarik. Dalam manajemen aset, kinerja adalah satu-satunya jalan pintas.

 

 
Berita Terpopuler