Prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI AL (Yontaifib-1) duduk di dalam ruangan dekompresi (chamber decompression) milik Yontaifib-1 usai melakukan penyelaman dalam operasi SAR pesawat Sriwijaya Air di Pantai Tanjung Kait, Tangerang, Banten, Ahad (17/1).
Prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI AL (Yontaifib-1) menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum masuk ke dalam ruangan dekompresi (chamber decompression) milik Yontaifib-1 usai melakukan penyelaman dalam operasi SAR pesawat Sriwijaya Air di Pantai Tanjung Kait, Tangerang, Banten, Ahad (17/1).
Tenaga kesehatan dari Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI AL (Yontaifib-1) Serda APM Nurmansyah (tengah) memberikan instruksi kepada sejumlah prajurit Yontaifib-1 di dalam ruangan dekompresi (chamber decompression) milik Yontaifib-1 usai melakukan penyelaman dalam operasi SAR pesawat Sriwijaya Air di Pantai Tanjung Kait, Tangerang, Banten, Ahad (17/1/2021).
Prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI AL (Yontaifib-1) duduk di dalam ruangan dekompresi (chamber decompression) milik Yontaifib-1 usai melakukan penyelaman dalam operasi SAR pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 di Pantai Tanjung Kait, Tangerang, Banten, Ahad (17/1).
Prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI AL (Yontaifib-1) duduk di dalam ruangan dekompresi (chamber decompression) milik Yontaifib-1 usai melakukan penyelaman dalam operasi SAR pesawat Sriwijaya Air di Pantai Tanjung Kait, Tangerang, Banten (17/1). Ruangan tersebut digunakan oleh para penyelam untuk menghilangkan kadar nitrogen dalam tubuh untuk menghindari terjadinya dekompresi.