Update Banjir Kalsel: 15 Meninggal, 24 Ribu Rumah Terendam

BNPB mencatat sebanyak 39.549 orang mengungsi akibat banjir di Kalsel.

ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Sejumlah relawan menggunakan perahu karet membantu evakuasi warga yang terdampak banjir di Desa Kampung Melayu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Rep: Bambang Noroyono Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Banjir yang melanda Kalimantan Selatan (Kalsel) meluas. Semula banjir di provinsi tersebut, hanya berada di tujuh wilayah.  

Baca Juga

Namun, Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) dalam laporan resmi pada Ahad (17/1) mengatakan, sebaran wilayah terendam banjir saat ini mencakup 10 kabupaten/kota. Sementara, jumlah korban meninggal dunia hingga hari ini tercatat ada 15 jiwa.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, puluhan ribu warga masih di pengungsian. “Banjir di Kalimantan Selatan masih merendam 24.379 rumah warga, dan jumlah pengungsian, sebanyak 39.549 jiwa,” kata Jati, dalam keterangan resmi BNPB yang diterima wartawan di Jakarta, Ahad (17/1). 

Menurut laporan BNPB, korban meninggal akibat banjir, tujuh jiwa, ada di Kabupaten Tanah Laut. Di wilayah tersebut, korban terdampak banjir, ada sebanyak 27.815 orang, dan masih tercatat 13.062 jiwa pengungsian. Sekitar 8.506 rumah warga terendam, dan dua jembatan rusak.

Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, tercatat korban meninggal sebanyak tiga jiwa. Sebanyak 64.400 warga terdampak bencana, dan 11.200 orang masih mengungsi, karena sekitar 4 ribu, rumah tinggal terendam air.

Di Kabupaten Banjar, tiga meninggal dunia. Selain itu, sebanyak 11.269 orang di pengungsian, dan banjir berdampak terhadap 53.685 jiwa, sebanyak 6.670 rumah warga terendam.

“Banjir (di Banjar) juga merusak lima bangunan tempat ibadah, dua jembatan, dan sembilan sekolah,” begitu kata Jati.

 

 

Sementar di Kota Banjar, tercatat satu korban meninggal dunia, memaksa 3.690 jiwa mengungsi. Banjir juga berdampak pada 8.671 jiwa, dengan jumlah rumah tinggal terendam sebanyak 2.156 unit.

Di Kabupaten Tapin, banjir juga menelan satu korban meninggal. Sebanyak 582 rumah terendam, dan banjir berdampak pada 1.492 jiwa, dengan jumlah pengungsi 328 orang.

Banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Selatan, membuat 6.690 orang mengungsi. Sebanyak 387 unit rumah tinggal, dan tiga rumah ibadan terendam banjir, serta sembilan ruas jembatan rusak. Di Kabupaten Tabalong, banjir merendam sebanyak 407 rumah, yang berdampak pada 770 orang. 

Di Kabupaten Balangan, rumah terendam karena banjir, ada sebanyak 1.154 unit, yang berdampak terhadap 17.501 jiwa. Di Kabupaten Botala, rumah terendam akibat banjir ada sebanyak 517 unit dan berdampak pada 28.400 jiwa. Terakhir, banjir yang terjadi di Kota Banjarmasin, berdampak terhadap 716 jiwa.   

Banjir yang menyapu hampir seluruh wilayah di Kalsel, sudah terjadi sejak Kamis (14/1). BNPB meyakini, banjir hebat kali ini, karena faktor curah hujan yang tinggi di langit provinsi tersebut, sejak awal bulan.

Air hujan lebat, membuat sungai besar, dan anak-anak sungai di provinsi tersebut meluap ke pemukiman warga. Pemerintah setempat, masih menetepkan status darurat bencana banjir, sampai 21 Januari mendatang.

 

 

 
Berita Terpopuler