Update Gempa Sulbar, BNPB: 73 Meninggal, 27.850 Mengungsi

Korban gempa Sulbar yang selamat mengungsi di 30 titik di 10 desa.

EPA-EFE/OPAN BUSTAN
Anggota Pencarian dan Penyelamat Indonesia (BASARNAS) membawa peralatan mereka saat mereka mencari korban di sebuah bangunan roboh yang rusak akibat gempa berkekuatan 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Indonesia, 16 Januari 2021. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga hari ini, Ahad (17/1/2021), jumlah korban meninggal akibat gempa bumi 6,2 SR di Sulawesi Barat (Sulbar) mencapai 73 orang
Rep: Bambang Noroyono, Rr Laeny Sulistyawati Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga hari ini, Ahad (17/1), jumlah korban meninggal akibat gempa bumi 6,2 SR di Sulawesi Barat (Sulbar) mencapai 73 orang. Sementara korban luka-luka sebanyak 826 orang. 

Baca Juga

Sementara untuk jumlah pengungsi, BNPB mencatat sampai saat ini telah ada 27.850 orang yang mengungsi akibat gempa.

Kepala Pusat Data dan Informasi Bencana BNPB Raditya Jati menjelaskan, korban meninggal dunia terbanyak masih berada di Kabupaten Mamuju, dengan 64 orang. “Dan sembilan (korban meninggal dunia) di Kabupaten Majena,” kata dia dalam rilis resmi BNPB yang diterima wartawan di Jakarta, Ahad (17/1). 

Adapun data korban luka-luka, terbanyak berada di Majene. Jumlahnya mencapai 554 orang, dengan rincian 64 orang luka berat, dan 215 luka sedang, serta 275 luka ringan. Di Mamuju, korban luka-luka ada sebanyak 189 orang dengan klasifikasi berat dan mengharuskan perawatan inap. 

Jati mengatakan penanganan para korban di Mamuju, sampai hari ini terus dilakukan. Sejumlah Rumah Sakit (RS) membuat pelayanan kedaruratan. 

“Tiga rumah sakit yang saat ini aktif di Kabupaten Mamuju, ada RS Bhayangkara, RS Regional Sulawesi Barat, dan RSUD Kabupaten Mamuju,” terang Jati menambahkan. 

 

Sedangkan untuk korban yang mengungsi, menurutnya, terkonsentrasi di 30 titik di 10 desa. “Terdapat 27.850 orang mengungsi di 25 titik di Majene. Sedangkan di Mamuju tersebar di lima titik pengungsian,” kata Jati. 

BNPB mencatat kerugian materil dari dampak gempa, paling parah ada di Majene. Tercatat 1.150 unit rumah warga yang rusak berat, dan satu unit rumah sakit. 

Di Mamuju, fasilitas pemerintahan seperti kantor gubernur, dan pelabuhan juga dikatakan mengalami kerusakan, termasuk dua unit rumah sakit. Dikatakan Jati, terkait rumah-rumah warga yang rusak ini, BNPB akan memberikan stimulus perbaikan dengan nominal Rp 25-50 juta.

Sampai saat ini, proses evakuasi, dan perbantuan distribusi logistik masih terus dilakukan. Kepala BNPB Letjen Doni Munardo, pun masih berada di lokasi bencana untuk pemantauan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju, Majene, dan Polewali Mandar, masih terus melakukan penyelamatan korban, bersama TNI-Polri, dan Basarnas. Status tanggap darurat gempa Sulbar, masih berlanjut sampai 28 Januari 2020.

 

 
Berita Terpopuler